Danpuspom TNI Pastikan Dua Prajurit Penculik Kacab Bank Diberi Hukuman

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemimpin Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Danpuspom TNI) Mayjen TNI Yusri Nuryanto telah memberikan keterangan resmi terkait dua anggota TNI yang dikaitkan dengan kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang (Kacab) Bank bernama M Ilham Pradipta (37 tahun). Kedua prajurit tersebut telah diambil tindakan hukum sesuai peraturan yang berlaku.

“Kedua prajurit sudah diurai oleh Pomdam Jaya. Selanjutnya, proses hukum akan dijalankan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ungkap Yusri kepada media setelah upacara di Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Senin (22/9/2025). “Tidak ada prajurit lainnya yang terlibat, hanya dua orang tersebut saja,” tambahnya.

Pemimpin militer itu menegaskan bahwa tidak ada anggota TNI yang lain yang terlibat dalam kasus ini. Kasus penculikan tersebut berakhir tragis dengan pembunuhan korban. “Tidak ada yang terlibat selain kedua prajurit tersebut,” ujarnya kembali.

Sebelumnya, Komandan Polisi Militer Daerah Jaya Kolonel CPM Donny Agus dalam jumpa pers di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya menjelaskan peran kedua tersangka. Pertama, Serka N dipercaya menjadi penengah antara tersangka JP, yang menjadi bagian dari grup utama dalam penculikan, dengan Kopda FH. Serka N disebut menyediakan pekerjaan kepada Kopda FH dengan imbalan uang tertentu.

Serka N juga dipercaya memastikan partisipasi Kopda F dalam operasi penculikan Ilham. Selain itu, N dipercaya memegang korban agar tidak memberontak saat proses penculikan. Selanjutnya, N mengambil alih kendali mobil Fortuner yang membawa korban dan mereka bergerak menuju area persawahan di Bekasi, Jawa Barat. Di tempat tersebut, N dan tersangka JP membuang korban dalam kondisi lemas pada Rabu (20/8).


Dalam kasus penculikan dan pembunuhan tersebut, aldaknya keterlibatan dua prajurit TNI telah menimbulkan keprihatinan tentang disiplin dan integritas dalam instansi militer. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya penegakan hukum yang tegas terhadap setiap pelanggaran, tanpa memandang status atau jabatan. Kasus ini juga mengingatkan untuk memperkuat sistem keamanan dan kepercayaan masyarakat terhadap institusi militer.

Masyarakat diharapkan menyimak proses hukum yang akan dijalankan dan memantau perkembangannya agar keadilan dapat terwujud. Kasus ini juga mengajarkan betapa pentingnya kerja sama antar lembaga dalam penegakan hukum agar tidak ada yang berani melanggar hukum dengan alasan apapun.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan