AS Membutuhkan Keamanan Israel sebagai Prioritas Utama Pasca Pengakuan Inggris atas Negara Palestina

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Amerika Serikat (AS) memberikan reaksi terhadap keputusan beberapa sekutu utama, termasuk Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal, yang telah mengakui resmi negara Palestina. Washington menilai langkah tersebut sebagai aksi yang lebih bersifat simbolik daripada substansial.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, yang tidak disebutkan namanya, menyatakan bahwa prioritas utama mereka tetap pada proses diplomasi yang serius. “Kami fokus pada pembebasan sandera, keamanan Israel, serta perdamaian dan kemakmuran bagi seluruh kawasan, yang hanya bisa dicapai dengan menghilangkan Hamas,” kata juru bicara tersebut pada Senin (22/9/2025).

Sebagai pendukung utama Israel, AS belum memberikan tanggapan resmi terhadap pengakuan negara Barat tersebut. Namun, Presiden Donald Trump sebelumnya telah mengungkapkan penentangannya terhadap langkah tersebut.

Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal secara resmi mengakui Palestina pada Minggu (21/9) waktu setempat. Langkah ini diambil akibat frustrasi terhadap konflik berkepanjangan di Gaza dan upaya mendukung solusi dua negara. Lebih dari 140 negara telah mendukung aspirasi Palestina untuk kemerdekaan.

Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menegaskan bahwa krisis kemanusiaan di Gaza telah mencapai titik terendah. Dia juga menyatakan bahwa kekurangan makanan dan kerusakan di Gaza tidak dapat diabaikan. “Kami mengakui Palestina untuk membangkitkan harapan perdamaian bagi kedua pihak,” kata Starmer.

Sementara itu, Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, menjelaskan bahwa pengakuan ini tidak melegitimasi terorisme dan bukan imbalan untuk aksi semacam itu. Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menyatakan bahwa pengakuan tersebut mengakui aspirasi sah rakyat Palestina. Portugal, melalui Menteri Luar Negeri Paulo Rangel, menegaskan bahwa pengakuan Palestina adalah bagian dari kebijakan luar negeri mereka yang fundamental. Prancis juga akan mengikuti jejak ini dalam sidang PBB.

Dengan pengakuan ini, langkah-langkah diplomatik baru mungkin dapat memicu perubahan dalam upaya pencarian perdamaian di kawasan tersebut. Hanya waktu yang akan menentukan apakap langkah ini dapat membawa dampak positif yang signifikan atau hanya akan menjadi gestur simbolik lagi.

Semangat untuk perdamaian selalu menyala, meskipun jalan menuju damai sering kali penuh dengan tantangan. Harapkan bahwa langkah-langkah seperti ini akan membuka pintu bagi negosiasi yang lebih konstruktif dan menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi rakyat Palestina dan Israel.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan