Arief Poyuono sebagai Komisaris Pelindo

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Arief Poyuono, seorang tokoh politik dari Partai Gerindra yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum, telah dipercaya untuk bergabung sebagai salah satu komisaris di PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). Keputusan ini resmi tertuang dalam Salinan Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-265/MBU/09/2025 dan Keputusan Direktur Utama PT Danantara Asset Management, yang juga merangkap sebagai pemegang saham PT Pelindo, dengan nomor SK.060/DI-DAM/DO/2025. Dokumen tersebut diterbitkan pada tanggal 19 September 2025, yang mengatur tentang perubahan anggota dewan komisaris perusahaan.

Pria yang lahir pada 4 Februari 1971 ini bukanlah orang baru di lingkungan BUMN. Melalui penelusuran Thecuy.com diketahui, Arief Poyuono telah lama terlibat di Serikat Pekerja BUMN, bahkan pernah menjabat sebagai Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu.

Selain aktivitasnya di BUMN, Arief dikenal sebagai figuran politik yang sering menjadi sorotan media. Dia pernah mengeluarkan pernyataan kontroversial, seperti mendorong pengusiran Partai Demokrat dari koalisi yang mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pemilu 2019. Kontroversi lain terjadi pada tahun 2020, ketika wawancaranya di kanal YouTube Bangsa menimbulkan isu yang menyinggung, terutama terkait dengan ujarannya tentang “PKI dimainkan kadrun”. Pernyataan ini membuatnya menjadi topik hangat di media sosial dengan hashtag #TenggelamkanGerindra.

Dalam wawancara tersebut, Arief Poyuono membela diri dengan menyatakan bahwa kritikan terhadapnya berasal dari politisi yang tidak memahami konteks pernyataannya. Menurutnya, dia telah jelas menyatakan dirinya sebagai Ketua Umum Serikat Pekerja BUMN dan rekaman tersebut dilakukan di kantor FSP BUMN Bersatu. Namun, kontroversi tersebut tetap menimbulkan kesan buruk, sehingga Gerindra pun meminta pertanggungjawaban atas pernyataannya.

Akhirnya, pada akhir 2020, Arief Poyuono terpencil dari struktur kepengurusan Partai Gerindra periode 2020-2025, yang diumumkan pada September 2020. Namanya tak lagi muncul dalam daftar pejabat inti partai.

Pernyataan dan tindakan Arief Poyuono selalu menjadi bahan diskusi, baik di lingkungan politik maupun masyarakat. Kehadirannya di PT Pelindo bisa menjadi titik tolak baru bagi pengembangan kariernya di sektornya.

Meskipun riwayatnya tercatat dengan beberapa kontroversi, pengangkatan ini menandakan bahwa pengalaman dan jaringan yang dimilikinya masih dianggap berharga di dunia korporasi negara. BUMN terus membutuhkan pemimpin dengan pengalaman yang beragam, termasuk mereka yang memiliki koneksi politik. Penting baginya untuk memfokuskan diri pada tugas di Pelindo, karena kepercayaan baru ini juga berarti tanggung jawab yang lebih besar.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan