Ferry Juliantono, Menteri Koperasi, mengumumkan bahwa sejumlah 1.000 Koperasi Desa dan Kelurahan (Kopdeskel) dengan label Merah Putih akan menerima dana pinjaman dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Pencairan dana ini direncanakan akan dilakukan untuk setiap koperasi pada minggu ini secara bersamaan. Keterangan ini disampaikannya setelah rapat yang melibatkan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, serta Kementerian BUMN. Rapat tersebut difokuskan pada percepatan proses pencairan dana pinjaman untuk Kopdeskel Merah Putih.
Menurut Ferry, koperasi yang menerima dana pada tahap pertama ini sudah melalui proses persetujuan dari Himbara. Sementara itu, sisanya, yang mencapai 20.000 hingga 23.000 koperasi, masih dalam tahap verifikasi dan penilaian dari bank respective. “Untuk 20.000 sampai 23.000 koperasi yang disebutkan oleh Menteri Desa sebelumnya, kita akan memverifikasi kesiapan tanah milik desa atau kelurahan. Dari situ, kita akan mulai membangun investasi seperti gudang, gerai, dan lainnya,” jelas Ferry saat konferensi pers di Kantor Kemenkop, Senin (22/9/2025).
Sebelum dana dapat dicairkan, setiap koperasi terlebih dahulu harus melaksanakan musyawarah desa khusus (musdesus). Kementerian Desa & PDT akan membantu dan mempercepat proses ini. “Meski sudah diajukan, proses pencairan untuk tahap pertama tetap harus melewati mekanisme musdesus. Menteri Desa akan mempercepat pelaksanaan musdesus untuk 1.000 koperasi yang telah mengajukan,” tambah Ferry. Namun, dia belum dapat memberitahu total pinjaman yang akan disetujui untuk 1.000 koperasi tersebut, karena jumlah pinjaman berbeda-beda antar koperasi.
Kartika Wirjoatmodjo, Wakil Menteri BUMN, menyatakan bahwa dana pinjaman untuk 1.000 koperasi Merah Putih sudah siap untuk dicairkan. Himbara hanya menunggu persetujuan dari kepala desa terkait. Namun, Kartika tidak memberikan detail tentang total dana yang akan disalurkan pada tahap pertama ini. Saat ditanya apakah dana tersebut berasal dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp 16 triliun atau kucuran dana kredit Rp 200 triliun dari Kementerian Keuangan, ia tidak menjawab lebih jauh. “Kami dari Kementerian BUMN dan Danantara sudah menyiapkan 1.000 calon penerima kredit tahap pertama. Dalam waktu seminggu ini, bersama Menteri Desa, akan ada musdesus untuk memastikan kredit dapat dicairkan dengan persetujuan desa,” ucap Kartika.
Peluncuran dana pinjaman ini merupakan langkah strategis untuk mendukung pembangunan ekonomi desa dan kelurahan melalui koperasi. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan keterampilan wirausaha masyarakat di tingkat lokal. Dengan demikian, koperasi dapat berkembang dan menjadi pusat ekonomi yang lebih kuat, memberikan manfaat langsung bagi masyarakat setempat.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.