Warga Pasar Ciawi Kabupaten Tasikmalaya Keluhkan Penumpukan Sampah Akibat Ketidaktersediaan TPS

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Forum Komunitas Lingkungan Hidup (FKLH) di Tasikmalaya mengadakan diskusi soal pengelolaan sampah di Pasar Ciawi pada Sabtu, 20 September 2025. Acara ini diikuti oleh anggota Komisi II DPRD Tasikmalaya, Karom SPdI, kepala dinas koperasi, UKM, perindustrian, perdagangan, serta Himpunan Pedagang Pasar (HIPAS) Ciawi.

Karom SPdI menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari rencana rutin Komisi II DPRD untuk menjaga kebersihan di pasar dan menyemangkatin pemberian pendidikan kepada masyarakat tentang perilaku pengelolaan sampah.

“Inisiatif ini sangat penting untuk mempertahankan kebersihan lingkungan, serta membimbing generasi muda dalam memahami bahwa pengolahan sampah adalah tanggung jawab bersama,” kata dia kepada Radar Tasikmalaya, Minggu, 21 September 2025.

Selama pertemuan, berbagai persoalan terkait pengelolaan sampah, retribusi pasar, dan masalah lingkungan lainnya diperbincangkan. Saling terungkap pula masalah pengelolaan retribusi kios Pasar Ciawi yang dianggap kurang efektif hingga saat ini.

HIPAS mengajukan usulan agar pengelolaan retribusi dipegang oleh mereka sendiri, dengan penyaluran dana yang transparan sesuai peraturan yang berlaku. Selain itu, masalah parkir juga menjadi poin pembahasan. HIPAS mengusulkan pengelolaan parkir dijalankan seperti di pasar-pasar lain untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan retribusi parkir.

Diskusi juga mendiskusikan ide pembebasan lahan untuk relokasi pasar, karena sebagian besar lahan di depan Pasar Ciawi dilibatkan oleh terminal milik swasta, yang menghambat revitalisasi pasar.

“Pasar Ciawi saat ini kurang memadai untuk dikembangkan lebih lanjut, karena lahan tersebut sebagian besar milik swasta. Jika harga tanah terlalu mahal, opsi relokasi ke lahan milik pemerintah daerah yang sudah dibebaskan dapat menjadi solusi,” tambahnya.

Gagasan ini mendapat perhatian serius, mengingat kondisi pasar saat ini yang sangat terbatas dan tidak mendukung untuk pengembangan lebih lanjut. Revitalisasi pasar hanya bisa dikerjakan jika ada perubahan dalam status lahan, yang sebagian besar masih dimiliki pihak swasta.

Jumiyanto, Wakil Ketua HIPAS Ciawi, menuturkan bahwa hingga kini Pasar Ciawi belum memiliki tempat penampungan sampah sementara, yang menyebabkan tumpukan sampah sering terjadi, terutama pada hari Sabtu dan Senin pagi.

Penyelesaian masalah sampah di Pasar Ciawi memang butuh kerjasama antara pemerintah, pedagang, dan masyarakat. Dengan adanya tempat penampungan sampah yang layak, retribusi yang transparan, serta perencanaan pembangunan yang matang, pasar ini bisa menjadi tempat yang lebih bersih dan nyaman. Semua pihak harus bekerja sama untuk menjaga lingkungan dan mendukung pengembangan pasar yang berkelanjutan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan