Warga Jakarta Timur Menolak Kerusuhan dan Penjarahan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Warga di Jakarta Timur melakukan aksi demonstrasi untuk menolak kerusuhan dan penjarahan yang telah menimbulkan kekhawatiran publik. Mereka mendesak aparat penegak hukum untuk menangani secara serius para perusuh dan penjarah yang terlibat dalam insiden kerusuhan bulan Agustus sebelumnya.

Pada acara deklarasi ini, sekitar 5.000 warga dari 10 kecamatan dan 65 kelurahan di Jakarta Timur hadir. Koordinator aksi, Edi Marzuki, menegaskan bahwa warga Jakarta Timur tidak pernah terlibat dalam kerusuhan. “Kami ingin memberitahu masyarakat bahwa situasi di Jakarta Timur sehat dan aman. Warga di sini tidak pernah memprovokasi kerusuhan atau penjarahan seperti yang disebarluaskan,” ujar Edi saat acara deklarasi di pintu Air BKT, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (21/9/2025).

Edi berharap aksi deklarasi ini dapat menjadi pengingat agar tragedi kerusuhan dan penjarahan tidak terjadi lagi. Ia mengajukan permintaan agar aparat penegak hukum memiliki sikap tegas dalam menangani anggota perusuh dan penjahat. “Kami warga Jakarta Timur, serta seluruh Indonesia, meminta agar setiap orang yang menghasut, menyebarkan hoaks, atau melakukan penjarahan ditangkap dan dijerat hukum,” katanya.

Selain deklarasi, peserta aksi mengenakan kaos putih dan membawa spanduk penolakan terhadap kerusuhan, serta melakukan kegiatan senam bersama sebagai simbol damai. Kegiatan ini juga menunjukkan dukungan terhadap program-program yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto.

Dalam acara deklarasi, Edi juga membacakan Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura) yang berisi:

  1. Menangkap para penghasut, perusuh, dan penjarah.
  2. Menolak penyebaran hoaks dan fitnah di media sosial.
  3. Mendukung dan memaksimalkan program kerakyatan Presiden Prabowo seperti Makan Bergizi Gratis, Sekolah Rakyat, dan Koperasi Merah Putih.

Kegiatan ini tidak hanya menegaskan komitmen warga Jakarta Timur untuk menjaga perdamaian, tetapi juga menunjukkan semangat solidaritas dan dukungan terhadap inisiatif pemerintah dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan harmonis.

Pernah ada studi kasus di kota-kota besar lain di Indonesia yang menunjukkan bahwa aksi damai dan deklarasi seperti ini bisa mengurangi tingkat kerusuhan. Misalnya, di Surabaya, kegiatan senam bersama setelah insiden kerusuhan berhasil memperkuat ikatan masyarakat dan mengurangi konflik. Hal ini menunjukkan bahwa unsur kebersamaan dan dukungan terhadap program pemerintah dapat menjadi faktor kunci dalam menciptakan stabilitas sosial.

Jadi, satu langkah kecil dari setiap individu untuk menjaga kerukunan dan mendukung program pemerintahan bisa memiliki dampak besar bagi stabilitas dan kemajuan masyarakat. Marilah kita bersama-sama menegakkan perdamaian dan mendukung upaya pembangunan yang berkelanjutan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan