Di ibu kota Filipina, Manila, rakyat berdemonstrasi dengan marah terhadap skandal proyek pengendalian banjir yang ternyata tidak ada nyatanya. Demonstrasi yang mengakibatkan kerusuhan itu memuncak dengan penangkapan 17 orang, sebagian besar remaja.
Menurut laporan dari AFP dan AP pada hari Minggu, 21 September 2025, kerusuhan tersebut tidak lain adalah respons atas proyek infrastruktur yang disebut-sebut ‘hantu’. Proyek yang seharusnya mengatasi banjir ternyata hanya menelan dana negara miliaran dolar.
Presiden Ferdinand Marcos mengambil posisi netral dan meminta demonstrasi berjalan damai. Ia tidak menyalahkan warga yang melakukannya. Namun, situasi di lapangan berubah drastis saat beberapa demonstran melempar batu dan botol ke polisi. Mereka bahkan membakar ban trailer yang digunakan sebagai barikade di dekat jembatan menuju istana presiden.
Polisi yang menggunakan peralatan perlindungan menangkap 17 orang, sebagian besar pemuda, dalam insiden pertama. Sekitar satu jam kemudian, terjadi kerusuhan yang lebih parah saat polisi menggunakan meriam air untuk mendispersi massa. Dalam situasi yang aneh, beberapa petugas polisi pun melempar batu kembali ke arah demonstran.
Tidak diketahui apakah mereka yang berkerusuhan berhubungan dengan protes yang terorganisir secara formal. Polisi kemudian menyatakan bahwa keadaan telah terkendali, namun memberi peringatan bahwa kekerasan dan vandalisme tidak akan dibiarkan berlanjut.
“Kami menghormati hak publik untuk berkumpul secara damai, tetapi mengingatkan agar semua tetap tenang dan menghindari tindakan kekerasan,” ujar pihak berwenang. Sementara itu, beberapa ribu demonstran lainnya berlari ke jalan lain dekat istana, mencoret dinding dan tiang beton dengan grafiti. Beberapa pun mengibarkan bendera Filipina sambil memajang poster dengan slogan anti-korupsi. Polisi membalas dengan gas air mata dan menambahkan penangkapan tambahan.
Awalnya, demonstrasi berlangsung damai di Taman Luneta, dihadiri sekitar 50.000 orang. Namun, pada sore hari, ribuan lainnya bergabung di jalan EDSA, lokasi awal gerakan yang pada 1986 berhasil mengakhiri kekuasaan ayah Marcos, diktator berkuasa lama.
Mitzi Bajet, seorang desainer 30 tahun, mengungkapkan kekecepatan untuk ikut demonstrasi. “Sangat jarang saya turut dalam demo, tetapi situasi ini sudah sangat buruk sehingga saya tidak bisa diam,” kata dia kepada AFP di titik demonstrasi EDSA.
Publikasi baru-baru ini dari Lembaga Riset Pendidikan dan Ekonomi (LPE) Filipina memperkirakan kerugian negara akibat proyek ‘hantu’ ini mencapai sekitar 1,2 triliun peso. Analisis ini mengungkapkan bahwa korupsi yang terjadi tidak hanya merugikan finansial, tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Studi kasus di negara lain menunjukkan bahwa skandal seperti ini sering memicu krisis kepercayaan yang lebih dalam, berdampak pada stabilitas politik jangka panjang.
Visualisasi data dari LPE menunjukkan bahwa sejumlah besar dana yang dialokasikan untuk proyek ini tidak ada jejak penggunannya, sementara pembangunan infrastruktur yang seharusnya dilakukan tidak pernah terwujud. Ini menguatkan kepercayaan masyarakat bahwa adanya kolusi di balik skandal ini.
Dari sisi psikologi massa, demonstrasi seperti ini sering menjadi wadah bagi kekecewaan yang lama. Insiden ini bukan hanya tentang banjir, tetapi tentang kesalahan sistem yang mengakibatkan kerugian yang signifikan bagi rakyat. Perubahan nyata diperlukan, bukan hanya dalam bentuk protes, tetapi melalui reformasi yang serius.
Massa Filipina telah menunjukkan bahwa mereka tidak akan diam lagi. Dalam keadaan seperti ini, perubahan bisa dimulai dari satu langkah kecil, tetapi yang pasti harus konsisten dan kuat. Inilah saatnya bagi semua pihak untuk mendengarkan suara rakyat dan bertindak.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.