Wakil Ketua Komisi I DPR Pastikan Pidato Prabowo di PBB Mempopulerkan Peran Indonesia di Panggung Dunia

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, menganggap pidato pertama Presiden Prabowo Subianto di Sidang Umum Majelis PBB ke-80 di New York, Amerika Serikat, sebagai langkah strategis yang sangat berarti. Hal ini dianggap sebagai momentumnya untuk menguatkan posisi Indonesia di panggung internasional. Setelah lebih dari satu dekade tidak hadir di forum diplomasi global tertinggi ini, kunjungan dan pidato Prabowo diangkat sebagai simbol kebangkitan peran Indonesia yang lebih aktif dan proaktif di tingkat global. Pernyataan ini disampaikan kepada wartawan pada Minggu, 21 September 2025.

Kehadiran Prabowo di PBB ini tidak hanya memiliki makna simbolik, tetapi juga substansial. Dave yakin bahwa kunjungan ini mengukuhkan komitmen Indonesia terhadap perdamaian dunia dan keadilan global. Apalagi, Prabowo dijadwalkan berpidato setelah Presiden Brasil dan Amerika Serikat, yang menunjukkan tingkat perhatian internasional yang tinggi terhadap negara ini.

Kehadiran Prabowo juga memiliki dimenisi historis, mengulang jejak diplomasi Prof. Sumitro Djojohadikusumo, ayahnya, yang pernah memimpin delegasi Indonesia di PBB pada tahun 1948-1949. Dave menekankan bahwa ini bukan sekadar nostalgis, tetapi penegasan bahwa diplomasi Indonesia memiliki akar yang dalam dan visi yang berkelanjutan.

Dari sisi Komisi I DPR RI, diharapkan pidato Prabowo akan menyuarakan tidak hanya kepentingan nasional, tetapi juga solidaritas global, khususnya terkait konflik Palestina, perubahan iklim, dan reformasi tata kelola dunia. Indonesia dijadikan sebagai jembatan antara berbagai blok geopolitik, dan PBB dianggap sebagai platform yang tepat untuk memperkuat peran tersebut. Semoga pidato ini menjadi awal dari diplomasi Indonesia yang lebih aktif, inklusif, dan berpengaruh di dunia.

Kedatangan Prabowo di PBB merupakan kali pertama seorang Presiden Indonesia menghadiri sidang umum tersebut dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Presiden sebelumnya, Joko Widodo, tidak pernah hadir secara langsung di acara serupa. Menurut Menteri Luar Negeri Sugiono, tema sidang umum PBB kali ini adalah “Better Together, Eight Years and More for Peace, Development and Human Rights,” yang bertujuan merevitalisasi semangat multilateralisme di tengah kondisi global yang kompleks.

Sugiono menjelaskan bahwa Prabowo akan tiba di Amerika Serikat pada 23 September dan akan menghadiri berbagai agenda penting, termasuk diskusi tentang “two state solution” pada 22 September dan debat umum pada 23 September. Prabowo dijadwalkan berpidato ketiga setelah Presiden Brasil dan Amerika Serikat. Selain itu, Prabowo juga akan mengikuti beberapa pertemuan lain di New York.

Jadwal kunjungan Prabowo mencakup beberapa negara, mulai dari Jepang, Amerika Serikat, Kanada, hingga Belanda. Direncanakan, ia akan kembali ke Indonesia pada akhir September, tepatnya tanggal 26-27 September. Sidang Umum Ke-80 PBB telah dimulai sejak 9 September 2025, dan Debat Umum Tingkat Tinggi akan digelar pada 23 September 2025.

Pidato Prabowo di PBB ini bukan hanya tentang representasi, tetapi juga tentang mengukuhkan komitmen Indonesia dalam mendukung perdamaian dan keadilan global. Dengan posisi yang strategis sebagai jembatan di antara berbagai negara, Indonesia diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam mengatasi berbagai isu global, seperti konflik Palestina dan perubahan iklim. Semoga kunjungan dan pidato ini menjadi awal dari diplomasi Indonesia yang lebih kuat dan berpengaruh di arena internasional.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan