Saluran Bantuan Sosial Berjumlah Rp 17 Tidak Tepat Target!

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah masih menghadapi tantangan dalam penyaluran bantuan sosial yang tidak tepat sasaran, sehingga dana negara berjuta-juta rupiah tidak mencapai komunitas yang seharusnya. Berdasarkan informasi dari akun Instagram resmi Badan Komunikasi Pemerintah, sekitar 45% bantuan PKH dan sembako tidak sampai pada target yang tepat. Jika dihitung dalam nilai uang, kerugian ini mencapai Rp 14-17 triliun.

Perubahan ini terungkap setelah pemutakhiran data kemiskinan melalui Data Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) oleh BPS. Hasilnya menunjukkan bahwa 616.367 keluarga penerima PKH tidak memenuhi syarat untuk terus menerima bantuan. Selain itu, program bantuan sembako juga mengalami masalah serupa, dengan 1.286.066 keluarga penerima tidak layak.

Dalam publikasi yang sama, pemerintah Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa penggunaan teknologi digital adalah kunci untuk memperbaiki sistem bantuan sosial. Langkah ini diharapkan meningkatkan akurasi dalam penyaluran bantuan.

“Ketidaktepatan sasaran dalam penyaluran bansos menjadi alasan utama pemerintah untuk segera mengadakan perbaikan,” tulis Badan Komunikasi Pemerintah. Sebagai langkah awal, proyek uji coba digitalisasi perlindungan sosial akan dilaksanakan di Kabupaten Banyuwangi.

Digitalisasi dilakukan dengan integrasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) bagi keluarga penerima manfaat. Sistem ini memungkinkan verifikasi yang lebih jelas dan memastikan transparansi, keamanan, serta akuntabilitas dalam penyaluran bantuan.

Meskipun tantangan masih ada, pemerintah berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap rupiah bantuan sosial digunakan dengan bijak dan mencapai mereka yang sebenarnya membutuhkan. Dengan digitalisasi, harapan besar tercapainya pengentasan kemiskinan lebih efektif dan adil.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan