Penumpang Terganggu Aktivitas Bandara di Eropa Akibat Serangan Siber

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Jakarta – Pada hari Sabtu kemarin, serangan siber telah menargetkan sistem check-in dan boarding di beberapa bandara besar di Eropa, menimbulkan gangguan pada jadwal penerbangan. Akibatnya, banyak maskapai penerbangan terpaksa menerapkan penundaan bahkan membatalkan beberapa penerbangan.

Beberapa bandara yang terpengaruh oleh insiden ini adalah Bandara Heathrow di Inggris, Bandara Brussel di Belgia, Bandara Berlin di Jerman, serta Bandara Dublin dan Cork di Irlandia. Ribuan penumpang terpaksa menunggu di bandara karena keterbatasan informasi mengenai jadwal penerbangan mereka.

Menurut laporan Reuters, pada Minggu (21/9/2025), salah satu penumpang di Bandara Berlin, Kim Reisen, telah menunggu sejak pukul 10.45 waktu setempat namun hingga malam hari tersebut, dia belum mendapatkan keterangan jelas mengenai keberangkatan pesawatnya. “Saya tiba di stasiun bandara sekitar pukul 10.45, dan kami belum diberi tahu apa pun kecuali bahwa ada kesalahan teknis. Tentu saja, di internet Anda dapat membaca bahwa itu mungkin serangan siber, dan sekarang kami hanya bisa menunggu di sini untuk melihat apa yang terjadi,” kata Reisen.

Sementara itu, Siegfried Schwarz, penumpang lain di Bandara Berlin, menyatakan kekecewaannya karena serangan siber semacam ini dianggap tidak mungkin terjadi dengan kemajuan teknologi saat ini. “Saya juga merasa tidak masuk akal bahwa, dengan teknologi saat ini, tidak ada cara untuk melindungi diri dari hal seperti itu,” ujar Schwarz.

Kondisi serupa terjadi di Bandara Heathrow, bandara tersibuk di Inggris. Lucy Spencer, salah satu penumpang yang hendak terbang dengan Malaysia Airlines, mengatakan bahwa dirinya telah melakukan check-in selama dua jam namun tak bisa terbang. Dia mengaku petugas bandara saling menyalahkan mengenai keterlambatan proses. “Mereka meminta kami menggunakan boarding pass di ponsel, tetapi ketika kami sampai di gerbang, boarding pass tersebut tidak berfungsi. Mereka sekarang mengarahkan kami kembali ke gerbang check-in, ini seperti dilempar-lempar,” jelas Spencer.

Penumpang lain, Monazza Aslam, mengungkap bahwa dirinya dan keluarganya telah menunggu di landasan selama lebih dari satu jam tanpa informasi pasti mengenai keberangkatan. Bahkan, Aslam mengaku telah ketinggalan penerbangan transitnya di Doha karena gangguan di Bandara Heathrow. “Saya sudah berada di Heathrow bersama orang tua saya yang sudah lanjut usia sejak pukul 05.00. Kami sudah lapar dan lelah,” kata Aslam.

Attack siber tersebut diketahui terfokus pada perangkat lunak MUSE yang dikembangkan oleh Collins Aerospace, sebuah sistem yang digunakan untuk layanan check-in dan boarding di berbagai bandara di seluruh dunia. RTX, perusahaan induk Collins Aerospace, mengonfirmasi bahwa serangan siber memang terjadi pada perangkat lunak milik mereka. “Sejauh ini dampaknya terbatas pada proses check-in elektronik dan drop bagasi, dan dapat dikurangi dengan operasi check-in manual. Kami berupaya memperbaiki masalah ini secepat mungkin,” demikian pernyataan resmi RTX. Namun, perusahaan tersebut tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai siapa yang mungkin berada di balik serangan tersebut.

Serangan siber ini mengingatkan betapa pentingnya keamanan siber dalam sistem transportasi, terutama di bandara yang menjadi jalur utama mobilitas global. Penumpang yang terpaksa menunggu selama berjam-jam tidak hanya merugikan waktu mereka tetapi juga mempengaruhi rencana perjalanan yang telah direncanakan dengan matang. Hal ini juga mengungkapkan kelemahan dalam sistem keamanan siber yang masih bisa dioptimalkan.

Dengan semakin kompleksnya teknologi, penting bagi pihak berwajib untuk terus meningkatkan perlindungan data dan infrastruktur agar insiden seperti ini tidak terjadi lagi. Penumpang yang terpengaruh harus diberi kompensasi yang adil, dan maskapai serta bandara harus siap menghadapi ancaman siber dengan strategi yang lebih matang. Akhirnya, kesiapan dalam menghadapi tantangan digital akan memberikan keamanan dan kenyamanan bagi semua perjalanan masa depan.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan