Pemuda Mamuju Tewas dalam Insiden Miras Oplosan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, terjadi insiden serius saat 16 pemuda mengalami gejala seperti mual dan muntah setelah mengonsumsi minuman keras oplosan dalam pesta. Dari jumlah korban tersebut, empat orang tidak selamat, sementara sisanya masih dalam perawatan medis.

Menurut laporan dari detikSulsel, peristiwa ini dimulai ketika 16 pemuda berkumpul di Dusun Pancasila, Desa Papalang, Kecamatan Papalang, pada Kamis sore, sekitar pukul 20.00 Wita. Beberapa saat kemudian, dua pemuda lain datang dengan membawa minuman miras jenis Cap Tikus, yang kemudian dicampur dengan minuman energi Kukubima sebelum dikonsumsi bersama.

Ketua Subbag Humas Polresta Mamuju, Ipda Herman Basir, menjelaskan bahwa para pemuda itu pulang setelah pesta, namun gejala mulai muncul keesokan harinya, Jumat. Hal tersebut memaksa mereka untuk segera menuju ke puskesmas atau rumah sakit. Sayangnya, empat korban, yaitu Jayadi (17), Marjiadi (24), Aswin (21), dan Riadin (19), tidak bertahan dan meninggal dunia akibat sesak napas yang parah pada Sabtu pagi.

Sementara itu, 12 pemuda yang lainnya masih dalam perawatan medis. Kerusakan kesehatan yang dialami oleh mereka menjadi peringatan serius tentang bahaya mengonsumsi minuman beralkohol oplosan.

Miras oplosan seringkali menjadi masalah serius karena kandungan alkoholnya yang tak terkontrol dan campuran yang tidak sesuai dengan standar. Hal ini membahayakan kesehatan dan bahkan dapat menimbulkan kematian. Insiden di Mamuju harus menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam mengonsumsi makanan dan minuman, terutama yang berasal dari sumber yang tidak terpercaya.

Kesadaran tentang bahaya miras oplosan perlu ditingkatkan melalui edukasi dan pengawasan yang ketat. Masyarakat diharapkan lebih bijak dalam memilih konsumsi, sementara otoritas setempat harus lebih aktif dalam mengawasi dan mencegah penyebaran produk semacam ini. Dengan demikian, insiden berbahan seperti di Mamuju dapat dicegah di masa depan.

Mengelola kebiasaan konsumsi dengan bijak bukan hanya tentang menjaga kesehatan pribadi, tetapi juga tentang menjaga kehidupan orang sekitar. Mari jadikan kesaksian ini sebagai motivasi untuk selalu berhati-hati dalam setiap pilihan yang kita buat.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan