Pelatihan Pelajar yang Terlibat Tawuran Diselenggarakan oleh Polsek Ciputat Timur

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Polsek Ciputat Timur memulai program pencegahan tawuran di kalangan pelajar. Para remaja yang pernah terlibat dalam kegiatan kekerasan itu diajak untuk mengikuti pelatihan Satuan Karya Bhayangkara (Saka).

Kompol Bambang Askar Sodiq, kepala Polsek Ciputat Timur, menjelaskan program ini diberi nama “CETAR” atau Cegah Tawuran Antar Pelajar. Dia mengungkapkan bahwa peserta pelatihan terdiri dari siswa-siswa yang sudah pernah terlibat tawuran di daerah yurisdiksi mereka.

Dalam wawancara dengan wartawan pada Minggu, 21 September 2025, Bambang mengatahui bahwa program ini berhasil mendapatkan dukungan positif dari masyarakat. “Siswa yang kita cegah ini biasanya anak-anak yang pernah kita amankan, dan kami berusaha agar mereka tidak ikut tawuran lagi,” ujarnya.

Pelatihan ini dilaksanakan pada Sabtu, 20 September, di lapangan apel Polsek Ciputat Timur mulai pukul 08.30 WIB. Bambang juga menyatakan bahwa kegiatan ini disambut baik oleh keluarga peserta. “Alhamdulillah, upaya kami mendapatkan apresiasi dari masyarakat. Mereka sendiri datang bersama orang tua untuk mengikuti pelatihan Saka Bhayangkara,” terangnya.

Program CETAR tidak hanya bertujuan untuk mencegah tawuran, tetapi juga membangun karakter positif dan disiplin pada remaja melalui aktivitas kemiliteran ringan. Pelatihan ini diharapkan bisa mengubah perilaku siswa yang sebelumnya terlibat tawuran, serta meningkatkan kesadaran mereka tentang pentingnya damai dan gotong royong.

Salah satu studi kasus yang berhasil adalah di sekolah menengah di Ciputat Timur, di mana siswa yang pernah terlibat tawuran berubah total setelah mengikuti program ini. Mereka tidak hanya berhenti bertawuran, tetapi juga menjadi pemimpin positif di sekolah.

Dengan adanya program seperti ini, diharapkan tindak kekerasan di kalangan remaja bisa berkurang dan masyarakat akan lebih aman. Pelatihan Saka Bhayangkara bukti bahwa upaya pencegahan tawuran tidak hanya efektif, tetapi juga dapat membangun karakter siswa.

Kegiatan seperti ini juga dapat diadaptasi di daerah lain untuk mencegah tawuran dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perdamaian. Melalui pelatihan serupa, siswa tidak hanya belajar disiplin, tetapi juga belajar untuk saling menghormati dan bekerja sama.

Dengan dukungan dari keluarga dan masyarakat, program CETAR bisa berjalan dengan baik dan mengubah perilaku siswa yang sempat sesat. Hal ini juga memperkuat hubungan antara polisi dan masyarakat, sehingga lingkungan menjadi lebih aman dan damai.

Inisiatif Polsek Ciputat Timur ini patut ditirukan oleh daerah lain untuk mencegah tawuran dan membangun generasi yang lebih baik. Kegiatan pengembangan karakter bagi remaja sangat penting, terutama dalam menghadapi tantangan hidup di masa depan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan