Mahasiswi Universitas Mataram, Ni Made Vaniradya, tewas akibat tindakan kekejaman di Pantai Nipah, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Pelaku yang diduga adalah teman dekat korban, Radiet Ardiyansyah berusia 19 tahun. DetikBali melaporkan, jenazah wanita tersebut ditemukan pada Rabu (27/8/2025) dan diidentifikasi sebagai siswi dari Kota Mataram.
Kedua remaja tersebut berangkat dari Mataram sekitar jam 16.30 Wita pada Selasa (26/8) dengan menggunakan sepeda motor. Menurut Kasatreskrim Polres Lombok Utara, AKP Punguan Hutahaean, mereka berencana menikmati sunset di lokasi tersebut. Namun, mereka tidak kembali seperti yang direncanakan.
Orang tua korban mulai khawatir dan menghubungi teman kuliah Made. Setelah melakukan cek pos, posisi terakhir yang tercatat berada di sekitar Pantai Nipah. Pada jam 01.30 Wita Rabu, Radiet ditemukan dalam keadaan pingsan dan dibawa ke Puskemas Nipah. Mayat Made Vaniradya ditemukan pada jam 06.30 Wita dengan posisi telungkup.
Radiet kemudian menyampaikan keterangan yang tidak konsisten. Ia mengaku diserang oleh dua orang yang memukulnya dengan kayu dan menyalahkannya dalam kejadian kematian. Namun, penyelidikan lebih dalam menemukan fakta lain. Polisi mengidentifikasi Radiet sebagai tersangka utama dalam kasus ini.
Kapolres Lombok Utara, AKBP Agus Purwanta, menyatakan bahwa keterangan Radiet hanya merupakan usaha untuk menyelamatkan diri. Bukti-bukti yang dikumpulkan, termasuk analisis DNA dari Puslabfor Mabes Polri, menunjukkan hubungannya dengan kejadian. Sampel DNA ditemukan pada bambu, batu, pakaian, bercak darah, dan swab.
Penyidikan dilanjutkan dengan hasil tes poligraf dan psikologi untuk memastikan kesimpulan yang akurat. Radiet saat ini ditahan di Mako Polres Lombok Utara dan dijerat Pasal 338 dan/atau Pasal 351 ayat (3) KUHP, dengan potensi hukuman penjara hingga 15 tahun.
Hasil autopsi menunjukkan kematian korban akibat kekurangan oksigen, seperti ditunjukkan oleh pasir pantai yang ditemukan di tenggorokan dan rongga mulut korban. Pelaku diduga membenamkan korban ke dalam pasir selama 10 hingga 15 menit.
Motif pembunuhan terungkap setelah pendekatan psikologi terhadap Radiet. Polisi mengungkap bahwa Radiet melakukan tindakan kekerasan setelah ajakan seksnya ditolak oleh korban. Kasat Reskrim AKP Punguan Hutahean menjelaskan bahwa Radiet menunjukkan perilaku emosional labil selama wawancara. Ada bukti luka pada bagian kemaluan korban, yang menunjukkan tindakan penganiayaan.
Kasus ini mengingatkan betapa pentingnya kesadaran terhadap keamanan pribadi, terutama bagi perempuan yang sering menjadi korban kekerasan. Meskipun motivasi kejahatan bisa bervariasi, hal seperti ini harus dihindari dengan pengawasan yang lebih ketat dan edukasi yang lebih baik tentang perlakuan yang berperilaku.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.