Blue Orchestra musim kedua menampilkan trailer baru yang memperkenalkan pengisi suara tambahan serta penyanyi lagu tema. Galileo Galilei akan memerankan lagu pembuka berjudul “Amadeus,” sedangkan ChoQMay bertanggung jawab atas lagu penutup “Ao no Maho.” Beberapa pengisi suara baru yang terlibat dalam proyek ini antara lain:
- Hiroshi Kamiya sebagai Yusuke Sakuma
- Makoto Kaneko sebagai Toshiki Tsutsui
- Iori Saeki sebagai Rika Togane
Para pengisi suara yang sudah tergabung dalam musim ini meliputi:
- Shoya Chiba sebagai Hajime Aono
- Ai Kakuma sebagai Ritsuko Akine
- Shimba Tsuchiya sebagai Nao Saeki
- Minako Sato sebagai Haru Kozakura
- Makoto Furukawa sebagai Ichiro Yamada
- Lynn sebagai Shizuka Tachibana
- Shintaro Asanuma sebagai Yo Hatori
- Junya Enoki sebagai So Harada
- Ryotaro Okiayu sebagai Ryujin Aono
Anime ini diadaptasi dari manga karya Makoto Akui yang telah diserialkan sejak tahun 2017 melalui platform Manga ONE milik Shogakukan. Musim kedua ini disutradarai oleh Seiji Kishi di bawah bendera Nippon Animation, dengan Yuko Kakihara sebagai penulis skenario, Kazuaki Morita sebagai desainer karakter, Akira Kosemura sebagai komponis musik, dan Satoki Iida sebagai direktur suara.
Sinopsis cerita fokus pada Hajime Aono, seorang pemuda yang terinspirasi oleh ayahnya yang merupakan seorang pemain biola. Dia pernah berkompetisi hingga kelas satu SMP, tetapi setelah ayahnya pergi, ia menjadi apatis dan jauh dari dunia musik. Namun, pada tahun ketiga SMA, dia bertemu Ritsuko Akine. Melalui proses mengajar Ritsuko bermain biola, Hajime menemukan kembali semangat untuk muziek. Bersama Ritsuko, dia bergabung dengan klub orkestra di sekolah Umimaku. Di sana, dia menghadapi tantangan, persahabatan, dan rivalitas yang membantu mengasah bakatnya. Cerita ini menceritakan perjalanan para anggota klub dalam menghadapi tantangan pribadi dan karya seni mereka. Sebuah drama remaja yang mengangkat tema perjuangan, pertumbuhan, dan kekuatan musik dalam mengatasi rintangan.
Data riset terbaru menunjukkan bahwa anime musikal yang mendalam seperti Blue Orchestra mampu menarik pemirsa dari segmen usia yang lebih tua, bukan hanya remaja. Studi menemukan bahwa 40% pemirsa anime musik berusia di atas 25 tahun, yang mencari cerita yang lebih matang dan nuansa emosional yang kuat.
Simplifikasi: Blue Orchestra tidak hanya tentang musikalitas, tetapi juga tentang perjalanan diri dan hubungan yang terbangun melalui musik. Cerita ini menggambarkan bagaimana seni dapat menjadi jembatan untuk mengatasi masalah pribadi dan mencerminkan kesulitan yang dihadapi remaja saat menjadi dewasa.
Sesuai dengan sinopsis, anime ini mengangkat tema tentang menemukan kembali semangat, persahabatan, dan perjuangan. Melalui musik, karakter-karakter ini tidak hanya berkembang secara artistik, tetapi juga emocional. Keterlibatan para anggota klub dalam mengatasi masalah mereka sendiri dan bekerja sama untuk pertunjukan reguler menampilkan esensi drama remaja yang mendalam.
Membuat musik bersama bisa menjadi sarana untuk mengatasi kesukaran hidup. Melalui kisah-kisah seperti ini, publik dapat menemukan inspirasi untuk menghadapi tantangan dengan semangat dan keberanian. Semua orang memiliki potensi yang belum tersentuh, dan terkadang, kita hanya perlu menemukan media yang tepat untuk melepaskannya.
Baca juga Anime lainnya di Info Anime & manga terbaru.

Saya adalah penulis di thecuy.com, sebuah website yang berfokus membagikan tips keuangan, investasi, dan cara mengelola uang dengan bijak, khususnya untuk pemula yang ingin belajar dari nol.
Melalui thecuy.com, saya ingin membantu pembaca memahami dunia finansial tanpa ribet, dengan bahasa yang sederhana.