Program Keluarga Cemara Inisiatif Pemkot Semarang Mendapat Pujian dari Ibu Hamil

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Program inovatif “Keluarga Cemara” yang diluncurkan Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, mendapatkan pujian dari para ibu hamil dan ibu yang memiliki anak balita di Kelurahan Krobokan, Kecamatan Semarang Barat. Hesti, salah satu ibu hamil berusia 42 tahun, sangat merasa terbantu dengan program pencegahan dan penanganan stunting yang digelar Pemerintah Kota Semarang. Ia merasa lebih semangat untuk datang ke posyandu karena mendapat perhatian langsung dari tenaga kesehatan dan juga pemberitahuan rutin melalui WhatsApp.

Dalam perayaan Keluarga Cemara di Puskesmas Krobokan pada Jumat (19/9), Hesti tidak hanya mendapatkan informasi kesehatan, tetapi juga senang bisa berpartisipasi dalam senam ibu hamil, yang membantu persiapan persalinan nantinya. “Bersama ibu-ibu lainnya, saya merasa lebih nyaman dan dapat meningkatkan kesehatan selama kehamilan serta untuk si kecil yang akan lahir,” ujar Hesti.

Ibu bernama Rita, yang memiliki seorang anak berusia tiga tahun, juga menyambut baik program ini. Ia berharap anak-anak di RW 12, Kelurahan Krobokan, dapat bebas dari stunting. Agustina Wilujeng, Wali Kota Semarang, menjelaskan bahwa Keluarga Cemara dirancang untuk meningkatkan kesehatan keluarga di kota tersebut. Program ini bertujuan untuk mempercepat penurunan stunting, karena pencegahan sejak dini sangat penting untuk membudidayakan generasi sehat dan berkualitas.

Agustina menjamin bahwa semua layanan kesehatan dan gizi di Keluarga Cemara di posyandu tidak dipungut biaya bagi ibu dan anak. “Semua layanan ini gratis, jadi saya minta agar ibu-ibu tetap rutin datang ke posyandu dan ikut serta dalam program ini agar kesehatan ibu dan anak terjamin,” katanya.

Keluarga Cemara atau Keluarga Khusus untuk Cegah Stunting dan Masalah Gizi Terintegrasi adalah salah satu inovasi Pemkot Semarang untuk mempercepat penurunan stunting. Program ini juga menjadi bagian dari upaya menciptakan generasi yang sehat dan bebas dari stunting. Program ini juga berfokus pada peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan gizi, terutama bagi remaja, ibu hamil, dan ibu dengan anak balita.

Program ini, yang diluncurkan pada Rabu (10/9), menyediakan berbagai kegiatan seperti kelas edukasi interaktif, pemeriksaan kesehatan, pemberian suplemen gizi, dan kegiatan kreatif serta edukatif. Dengan pendekatan holistik dan menyenangkan, Keluarga Cemara diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dan mengubah perilaku mereka menjadi lebih sehat secara berkelanjutan.

Berbagai studi menunjukkan bahwa pendekatan terpadu seperti ini sangat efektif dalam mengurangi stunting. Misalnya, sebuah penelitian pada tahun 2024 mengungkapkan bahwa program pencegahan stunting yang melibatkan edukasi dan dukungan langsung dari tenaga kesehatan dapat mengurangi prevalensi stunting hingga 30% dalam waktu satu tahun. Ini membuktikan bahwa kegiatan seperti Keluarga Cemara memiliki dampak yang nyata dalam meningkatkan kesehatan anak usia dini.

Program seperti ini juga memberikan manfaat jangka panjang, seperti meningkatkan produktivitas generasi masa depan. Anak yang tidak menderita stunting cenderung memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik, sehingga lebih siap menghadapi tantangan pendidikan dan kehidupan nantinya. Oleh karena itu, dukungan dari pemerintah dan masyarakat sangat krusial dalam mendorong program-program sejenis agar dapat mencapai tujuan mereka.

Semangat dan kesungguhan ibu-ibu seperti Hesti dan Rita dalam mengikuti program ini menunjukkan betapa pentingnya dukungan yang diberikan oleh pemerintah. Dengan demikian, program Keluarga Cemara bukan hanya sebagai upaya pencegahan stunting, tetapi juga sebagai langkah yang strategis untuk membangun generasi berikutnya yang lebih sehat dan berpendidikan. Mari kita dukung dan ikuti gerakan ini untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak kita.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan