Pemerintah akan mematikan impor etanol dan tapioka secara terbatas. Langkah ini ditujukan untuk melindungi harga ubi kayu dan tetes tebu yang terus menurun di level petani. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan keputusan ini diambil sesuai dengan perintah Presiden Prabowo Subianto. Impor akan dihentikan bila produksi dalam negeri sudah mencukupi kebutuhan.
Amran menjelaskan bahwa langkah ini akan diterapkan kepada etanol dan tapioka. Jika produksi domestik bisa memenuhi kebutuhan, maka impor akan dihentikan. “Kita akan menerbitkan larangan terbatas impor etanol dan tapioka. Jika kebutuhan terpenuhi, impor akan dihentikan,” ujar Amran dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat (19/9/2025).
Singkong menjadi bahan baku utama untuk produksi tepung tapioka yang digunakan oleh industri. Sementara etanol merupakan salah satu hasil olahan dari tetes tebu. Petani tebu sebelumnya mengeluhkan penumpukan stok tetes tebu akibat Permendag Nomor 16 Tahun 2025 yang memudahkan impor etanol tanpa kuota.
Harga jual ubi kayu saat ini hanya Rp 600-700/kg, sementara biaya produksi petani mencapai Rp 740/kg. Harga tetes tebu juga merosot dari Rp 2.000/kg menjadi Rp 900/kg. Amran mengungkapkan bahwa Kementerian Perdagangan akan menerbitkan peraturan baru untuk memperketat impor etanol dan tapioka. Aturan ini sudah disetujui oleh Kemenko Pangan dan Kemenko Perekonomian, dan diperkirakan akan dikeluarkan paling lambat pada Selasa mendatang.
Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, mengaku Lampung menyumbang 70% produksi ubi kayu di Indonesia. Ia mengungkapkan penurunan harga tepung tapioka global dan impor yang meningkat telah menekan harga singkong di Indonesia. Petani telah mengeluhkan situasi ini selama berbulan-bulan. Ia menyatakan terima kasih kepada pemerintah pusat yang segera menanggapi dengan menutup impor tapioka, yang diharapkan akan menaikkan harga singkong.
Selain mengakui dampak positif dari kebijakan pemerintah, beberapa analis menilai bahwa larangan impor ini perlu diikuti dengan peningkatan produktivitas petani agar harga singkong dan tetes tebu bisa stabil. Studi kasus di beberapa daerah menunjukkan bahwa peningkatan teknologi pertanian dan akses ke pasar dapat membantu meningkatkan daya saing produk lokal. Dengan demikian, langkah ini tidak hanya melindungi petani, tetapi juga mendorong pertumbuhan industri dalam negeri.
Pemerintah harus tetap berkomitmen untuk mengamankan stabilitas harga komoditas pertanian. Dengan dukungan yang tepat, petani dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas produksi. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga menjaga kedaulatan pangan negara.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.