Pekerja Pesimistis Bikin Muncul Fenomena Job Hugging

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Fenomena pekerja yang memilih untuk tetap setia pada pekerjaan mereka selama bertahun-tahun, dikenal sebagai job hugging, kini menjadi tren baru. Berbeda dengan job hopping yang sebelumnya menjadi pola umum, banyak pekerja kini lebih memilih ketekunan dalam satu pekerjaan. Data dari Survei Lowongan Kerja dan Perputaran Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa tingkat pengunduran diri sukarela mencapai angka terendah sejak 2016, hanya sekitar 2% sejak awal tahun.

Laura Ullrich, Direktur Riset Ekonomi di Indeed Hiring Lab, menjelaskan bahwa angka ini mencerminkan persepsi pekerja terhadap pasar tenaga kerja. Mungkin mereka merasa kurang yakin untuk mencari pekerjaan baru atau meragukan kemampuan mereka untuk mendapatkan pekerjaan lain.

ZipRecruiter melaporkan peningkatan pesimisme di kalangan pencari kerja, dengan 38% dari mereka tidak yakin ada banyak pekerjaan tersedia pada kuartal kedua tahun ini, naik dari 26% tiga tahun sebelumnya. Menurut Ullrich, pasar tenaga kerja mengalami stagnasi dengan tingkat perekrutan, pengunduran diri, dan pemutusan hubungan kerja yang relatif rendah.

Matt Bohn, konsultan eksekutif di Korn Ferry, mengaitkan fenomena ini dengan ketidakpastian yang berlimpah, baik dalam ekonomi, politik, maupun skala global. Ketidakpastian ini membuat banyak orang memilih untuk tetap berada dalam zona nyaman dengan pekerjaan mereka saat ini.

Pasar tenaga kerja juga mengalami penurunan dinamisnya, terutama dengan kenaikan suku bunga The Fed yang terus berlangsung. Hal ini membuat bisnis lebih mahal untuk meminjam dana dan mengembangkan operasinya. Selama setahun terakhir, tingkat perekrutan perusahaan mencapai titik terendah dalam lebih dari satu dekade, menunjukkan bahwa mencari pekerjaan baru bukanlah tugas yang mudah.

Pertumbuhan lapangan kerja juga mengalami penurunan pesat, menjadi tanda dari perlambatan ekonomi yang lebih luas. Rasio lowongan kerja terhadap tenaga kerja menganggur telah turun setengahnya sejak puncaknya 2:1 pada Maret 2022, kini hanya 1:1 pada Juni 2025. Lebih banyak perusahaan saat ini berencana untuk mengurangi tenaga kerja daripada memperbesarkannya, yaitu 34% versus 27%, pertama kalinya sejak 2020.

Di tengah kondisi ini, pekerjaan stabilitas dan ketekunan menjadi nilai yang lebih diutamakan. Ketidakpastian ekonomi dan kondisi pasar yang tidak menentukan membuat banyak orang memilih untuk tetap di pekerjaan mereka saat ini. Keputusan ini mungkin merupakan strategi bijak untuk mengatasi tantangan yang tidak pasti di depan.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan