Usain Bolt mengaku kelelahan dan kesulitan bernapas saat menaiki tangga

Usain Bolt, figura kusir cepat terbaik sepanjang masa, baru-baru ini membuka cerita tentang perubahan fisiknya saat mencapai usia 39 tahun. Lebih dari sekadar kebugaran yang menurun, ia mengaku bermasalah ketika beraktivitas sehari-hari seperti menaiki tangga.

“Aku lebih sering berolahraga di gym, awalnya aku tidak suka. Tapi setelah lama tidak bergerak, aku harus mulai berlari lagi karena sering kehabisan napas saat menaiki tangga,” ungkapnya, seperti dilansir The Guardian, Jumat (19/9/2025).

Sejak pensiun pada 2017, pemegang 8 medali emas Olimpiade dan 11 gelar juara dunia ini lebih banyak menghabiskan waktu untuk hobi-hobi santai, seperti merakit lego atau menonton film.

“Aku biasanya bangun tepat waktu untuk mengantar anak-anak ke sekolah. Setelah itu, tergantung kegiatan yang harus aku lakukan. Jika tidak ada agenda, aku bersantai saja,” terang Bolt.

“Ada kali aku berolahraga jika suasana hati bagus. Aku hanya menonton serial dan bersantai hingga anak-anak pulang,” tambahnya.

Pria yang pernah mengalami cedera tendon Achilles tahun lalu kini tidak lagi berlari. Ia berharap keturunannya, Olympia Lightning Bolt (5) dan kembarnya Saint Leo dan Thunder Bolt (4), akan mengikuti jejaknya untuk menjadi pemanjang jarak terbaik di kejuaraan dunia di Beijing dua tahun mendatang.

“Aku bahagia bisa membawa anak-anakku ke tempat sejarah ini dan bisa berkata, ‘lihat, di sini semua terjadi.’ Sudah aku tunjukkan video dan cerita serupa kepada mereka,” kata Bolt.

“Mereka akan berusia enam dan tujuh tahun, dan akan sedikit mengerti betapa besarnya momen itu. Aku bisa menjelaskan apa yang telah aku lakukan selama bertahun-tahun,” pungkasnya.

---

Usain Bolt bukan atlet yang hanya berprestasi di lintasan, dia juga menjadi ikon kebugaran global. Data terbaru menunjukkan bahwa atlet bantalan cepat sering menghadapi tantangan penurunan performa fisik pasca pensiun. Studi dari Journal of Sports Science menemukan bahwa 70% atlet profesioanl mengalami penurunan signifikan dalam kadar stamina dalam waktu 5 tahun pasca karier.

Untuk yang ingin menjaga kebugaran setelah pensiun, keberatan Bolt tentang kebiasaan naik tangga tanpa kehabisan napas bisa menjadi inspirasi. Olahraga rutin, meskipun hanya di gym, tetap menjadi kunci utamanya. Beberapa studio kasus menunjukkan bahwa atlet yang beralih ke latihan berat setelah pensiun dapat menurunkan risiko cedera dan menjaga massa otot.

Jika Bolt ingin anak-anaknya mengikuti jejaknya, penting untuk diajarkan disiplin olahraga sejak dini. Infografis terbaru tentang pengembangan atlet junior menyarankan rutin latihan berjalan cepat minimal 3 kali seminggu untuk anak di usia sekolah dasar.

Ketika menikmati kesuksesan, Bolt juga menunjukkan betapa pentingnya menghubungkan generasi muda dengan warisan olahraga. Cerita inspiratif seperti ini tidak hanya menginspirasi anak-anaknya, tetapi juga ribuan penggemar di seluruh dunia. Jaga semangat olahraga, baik untuk diri sendiri atau generasi yang akan datang.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page