Studi Kelayakan 18 Proyek Hilirisasi yang Diharapkan Selesai Tahun Ini

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ahmad Erani Yustika mengungkapkan bahwa saat ini ada 18 studi kelayakan awal (pra-FS) proyek pengolahan hilirisasi dengan total investasi sebesar USD38,63 miliar atau sekitar Rp618,13 triliun yang sedang ditangani oleh BPI Danantara. Namun, dia belum bisa menentukan kapan semua dokumen tersebut akan diselesaikan karena masing-masing proyek memiliki tingkat kompleksitas yang berbeda. Erani optimis bahwa seluruh dokumen akan rampung sebelum akhir tahun ini, memungkinkan pelaksanaan proyek-proyek tersebut segera dimulai.

“Semua akan selesai sebelum akhir tahun ini, karena proyek-proyek tersebut perlu segera dieksekusi,” ucap Erani saat dihubungi di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/9/2025). Ketika ditanya tentang prioritas dokumen pra-FS mana yang akan ditangani terlebih dahulu, Erani menyebut peluang terbesar ada pada proyek hilirisasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME). Hal ini untuk mengurangi impor LPG. “Kita memang butuh mengelola produksi gas untuk LPG, dan ada peluang untuk menggantikan LPG dengan DME. Jika berhasil, bisa mengurangi impor gas,” terangnya.

Tentang siapa yang akan menggarap proyek DME, Erani mengatakan keputusan tersebut akan diambil oleh Danantara. Sebelumnya, pemerintahan telah merekomendasikan PT Bukit Asam (PTBA) untuk mengelola proyek tersebut, tapi hingga saat ini proyek belum berjalan. “Danantara yang akan menentukan,” tambahnya.

Berikut ini daftar 18 proyek hilirisasi yang sedang dikerjakan:

  1. Smelter Aluminium (Bauksit) di Mempawah, Kalimantan Barat dengan investasi Rp 60 triliun, memprediksi 14.700 pekerjaan.
  2. DME (batu bara) di Bulungan, Kutai Timur, Kota Baru, Muara Enim, Pali, Banyuasin, investasi Rp 164 triliun, 34.800 pekerjaan potensial.
  3. Aspal di Buton, Sulawesi Tenggara, investasi Rp 1,49 triliun, mengangsur lapangan kerja 3.450 orang.
  4. Mangan Sulfat di Kupang, NTT, investasi Rp 3,05 triliun, 5.224 pekerjaan.
  5. Stainless Steel Slab (Nikel) di Kawasan Morowali, Sulawesi Tengah, investasi Rp 38,4 triliun, 12.000 lapangan kerja.
  6. Cooper Rod, Wire & Tube (katoda tembaga) di Gesik, Jawa Timur, investasi Rp 19,2 triliun, 9.700 pekerjaan.
  7. Industri Besi Baja (Pasir Besi) di Kabupaten Sarmi, Papua, investasi Rp 19 triliun, 18.000 lapangan kerja.
  8. Chemical Grade Alumina (Bauksit) di Kendawangan, Kalimantan Barat, investasi Rp 17,3 triliun, 7.100 pekerjaan.
  9. Olresin (Pala) di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, investasi Rp 1,8 triliun, 1.850 pekerjaan.
  10. Oleofood (Kelapa Sawit) di MBTK Kalimantan Timur, investasi Rp 3 triliun, 4.800 pekerjaan.
  11. Nata de Coco, MTC, Coconut Flour, Activated Carbon (Kelapa) di Tenayan, Riau, investasi Rp 2,3 triliun, 22.100 pekerjaan.
  12. Chlor Alkali Plant (Garam) di Aceh, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Sumatra Selatan, Riau, Banten, NTT, investasi Rp 16 triliun, 33.000 pekerjaan.
  13. Fillet Tilapia (Ikan Tilapia) di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, investasi Rp 1 triliun, 27.600 pekerjaan.
  14. Carrageenan (Rumput Laut) di Kupang, NTT, investasi Rp 212 miliar, 1.700 pekerjaan.
  15. Oil Refinery di 18 lokasi seperti Lhokseumawe, Sibolga, Natuna, dll., investasi Rp 160 triliun, 44.000 pekerjaan.
  16. Oil Storage Tanks di 18 lokasi sama dengan proyek sebelumnya, investasi Rp 72 triliun, 6.960 pekerjaan.
  17. Modul Surya Terintegrasi (Bauksit dan Silika) di Batang, Jawa Tengah, investasi Rp 24 triliun, 19.500 pekerjaan.
  18. Boavtur (Used Cooking Oil) di Marunda, Cikarang, Karawang, investasi Rp 16 triliun, 10.152 pekerjaan.

Pemerintah terus berusaha mempercepat transformasi industri melalui proyek-proyek hilirisasi ini, yang tidak hanya meningkatkan nilai tambah produk, tetapi juga memberikan dampak positif pada lapangan kerja dan perekonomian nasional. Peluang besar bagi perusahaan lokal untuk berpartisipasi dalam proyek ini, terutama dalam mengurangi ketergantungan impor. Inovasi dan investasi dalam industri hilirisasi akan menjadi kunci untuk menuju perekonomian yang lebih kuat dan berkelanjutan.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan