Sopir Truk Yordania Menembak Mati Dua Warga Israel di Perbatasan Tepi Barat

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Seorang pengemudi truk berasal dari Yordania telah menembaki dua penduduk Israel di salah satu titik perlintasan utama yang menghubungkan Tepi Barat dikendalikan Israel dengan Yordania. Sumber-sumber resmi Israel, baik dari Kementerian Luar Negeri maupun militer, mengkonfirmasi bahwa kedua korban telah menerima penolongan, namun tidak dapat diselamatkan.

Di dalam sebuah postingan di platform X, Kementerian Luar Negeri Israel mengungkapkan detail insiden ini. Mereka menjelaskan bahwa seorang warga Yordania yang seharusnya mengangkut truk bantuan kemanusiaan menuju Gaza telah melakukan serangan fatal di perlintasan Allenby.

Militer Israel telah mengungkapkan bahwa pasukan keamanan telah menghentikan ancaman tersebut. Berdasarkan informasi dari layanan darurat Israel, Magen David Adom (MDA), penyerang memakai senjata seperti pistol dan pisau. Dua orang, yang usianya berkisar antara 20 dan 60 tahun, mengalami luka dalam serangan di perlintasan Allenby. Mereka telah menerima perawatan awal di lokasi sebelum akhirnya dinyatakan meninggal, seperti yang diumumkan dalam pernyataan MDA.

Petugas medis yang terlibat dalam operasi tersebut menuturkan bahwa upaya perawatan medis, termasuk usaha resusitasi, telah dilakukan, namun akhirnya mereka harus mengkonfirmasi kematian korban.

Yordania telah mengutuk serangan ini, menggambarkannya sebagai kejahatan yang membahayakan usaha mereka untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Kementerian Luar Negeri Yordania menyatakan bahwa telah dilancarkan investigasi sehubungan dengan insiden ini. Di lokasi, seorang jurnalis AFP melaporkan bahwa antrean kendaraan mulai terbentuk di jembatan yang telah ditutup oleh pihak Israel.

Perlintasan Allenby di Lembah Yordan menjadi satu-satunya gerbang internasional bagi penduduk Palestina di Tepi Barat yang tidak memerlukan melalui wilayah Israel. Israel telah menduduki wilayah tersebut sejak tahun 1967.

Sementara itu, media Channel 12 Israel melaporkan bahwa penyerang telah menembak dan menyelinap para korban, dengan gambar pisau dan pistol yang berlumuran darah di tempat kejadian. Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, yang dikenal sebagai tokoh kanan, mengkritik serangan ini dengan komen bahwa “teror kemanusiaan” telah terjadi.

Pada bulan September 2024, kejadian serupa telah terjadi di lokasi yang sama, di mana seorang pengemudi truk Yordania menembak mati tiga penjaga Israel sebelum dirinya sendiri tewas. Serangan ini terjadi pada Kamis (18/9) saat militer Israel melancarkan serangan militer di Kota Gaza, yang melibatkan tembakan artileri dan serangan udara, memaksa ribuan orang mengungsi ke selatan Gaza. Kekerasan di Tepi Barat juga meningkat sejak perang Gaza dimulai setelah serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.

Menanggapi insiden ini, penting untuk memahami konteks geopolitik yang kompleks di wilayah tersebut. Konflik Israel-Palestina telah berkepanjangan selama beberapa dekade, dengan permasalahan seperti pendudukan, bantuan kemanusiaan, dan kekerasan yang terus menggerakkan ketegangan. Serangan seperti ini menambahkan lapisan ketidakstabilan di daerah yang sudah rentan.

Dalam menghadapi situasi semacam ini, keamanan perbatasan dan kolaborasi internasional dalam pengiriman bantuan kemanusiaan menjadi hal yang sangat penting. Kemajuan dalam penyelesaian konflik juga diperlukan untuk mencegah insiden serupa di masa depan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan