Polemik terkait penataan Kompleks Olahraga Dadaha Tasikmalaya telah menjadi perhatian publik seiring waktu, namun tindakan konkret dari pemerintah masih belum terlihat. Budayawan Tasikmalaya, Tatang Pahat, menduga bahwa pemerintah kota terlalu banyak menggelar rapat dengan alasan membahas strategi penataan, padahal aturan sudah jelas dan tidak memerlukan diskusi berulang.
“Rapat berulang tanpa ada tindakan nyata di lapangan,” katanya kepada Radar, Kamis (18/9/2025). Jika pemerintah benar-benar memiliki komitmen, penataan di lapangan seharusnya sudah dapat dimulai. Apabila ada hal yang memerlukan penilaian lebih dalam, bisa diproses melalui evaluasi setelah pelaksanaan.
“Mengapa tidak langsung mengeksekusi, kemudian evaluasi setelah proyek berjalan?” tanya Tatang. Untuk memulai, pemerintah dapat segera tata ulang trotoar dan area jalan yang kini digunakan sebagai tempat berjualan. Hal ini akan menunjukkan progres nyata bagi masyarakat.
“Tanpa aksi nyata, jangan mengaku sudah bekerja,” tekannya. Selama proses perencanaan berlangsung, kondisi di lapangan pun semakin tidak terkendali, dengan masalah seperti penjual kaki lima, parkir sembarangan, dan masalah lainnya yang terus menumpuk.
“Akibatnya, masalah-masalah itu tak pernah selesai,” katanya. Warga lebih menantikan tindakan langsung daripada diskusi yang beruntun. Mereka ingin melihat penataan yang nyata, bukan hanya pembahasan.
Meskipun dijuluki sebagai pusat olahraga, Dadaha kini lebih dikenal sebagai tempat rekreasi publik. Banyak warga ingin memanfaatkan kawasan ini untuk berbagai kegiatan. Tatang menjelaskan bahwa Dadaha sudah menjadi ikon Tasikmalaya dengan potensi pariwisata yang baik.
“Penataan yang tepat akan menjadikan Dadaha sebagai magnet baru bagi masyarakat, mendukung ekonomi lokal, dan meningkatkan kebahagiaan warga,” ungkapnya. Menurutnya, kunjungan ke Tasikmalaya akan kurang lengkap kalau tidak berakhir di Dadaha. Tempat ini bisa menjadi daya tarik wisata yang meningkatkan pendapatan daerah.
Hari ini, penataan Kompleks Olahraga Dadaha bukan hanya soal estetika, tetapi juga strategi untuk merangsang perekonomian dan memperkuat identitas kota. Warga sudah menantikan langkah nyata dari pemerintah, bukan hanya janji dan diskusi berulang. Saatnya tindakan konkret dilakukan, sehingga Tasikmalaya bisa memanfaatkan potensi Dadaha secara maksimal.
Ketika sebuah kawasan bersejarah seperti Dadaha menjadi pusat perhatian, penting untuk segera melangsungkan penataan yang tepat. Warga merasakan bahwa kawasan ini bukan hanya tempat bermain, tetapi juga ruang yang bisa menjaga kehidupan masyarakat. Dengan penataan yang baik, Dadaha bisa menjadi aset strategis bagi Tasikmalaya, yang meningkatkan daya tarik wisata dan mendukung ekonomi lokal.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.