PT Indonusa Bara Sejahtera, yang dikenal sebagai OVO Finansial, mendorong pelaksanaan hukum yang adil dalam industri pinjaman online atau pinjol. Ini disusul dengan penyelidikan terhadap 97 platform pinjol yang diduga terlibat dalam praktik kartel oleh Komisi Pengawasan Persaingan Usaha. Karaniya Dharmasaputra, komisaris OVO Finansial, menyampaikan pernyataan ini selama konferensi pers di Meradelima Restaurant, Jakarta, pada Kamis, 18 September 2025.
Menurut Karaniya, tuduhan kartel tersebut dapat memengaruhi kepercayaan investor, padahal suku bunga pinjol telah ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan sejak tahun 2019. Dia menjelaskan bahwa suku bunga pinjol semula ditetapkan pada 0,8% dan telah turun menjadi 0,3% saat ini, memberikan manfaat bagi konsumen. Ia juga mengungkapkan bahwa kebijakan penurunan suku bunga ini merupakan langkah yang baik untuk masyarakat.
Karaniya menambahkan bahwa produk OVO Finansial, seperti OVO Modal Usaha (0,05%), GrabModal (0,11%), dan OVO Paylater (0,16%), semuanya berada di bawah batas maksimum yang ditetapkan OJK. Ia juga mengaku belum merasakan dampak signifikan dari tuduhan kartel terhadap OVO Finansial, tetapi saudari khawatir bahwa kasus ini dapat mempengaruhi percepsi investor terhadap industri pinjaman online.
Dia menegaskan bahwa kepastian hukum sangat penting, terutama dalam industri pinjaman online yang banyak diikuti oleh investor asing dan nasional. Pemerintah dan Presiden telah berusaha menarik investor asing, dan kasus seperti ini tidak seharusnya menjadi penghambat.
Data riset terbaru menunjukkan bahwa industri fintech di Indonesia terus berkembang pesat, dengan lebih dari 100 platform pinjaman online yang beroperasi. Namun, kasus-kasus kartel dan pelanggaran etik masih menjadi tantangan utama. Sebagai solusi, beberapa platform mulai mengadopsi teknologi blockchain untuk menjamin transparansi dan keamanan transaksi.
Analisis unik dan simplifikasi: industri pinjaman online memang memberikan akses finansial yang lebih mudah untuk masyarakat, tetapi adalah tugas bersama untuk memastikan pelaksanaan hukum yang adil. Investor dan konsumen perlu terlindungi dari praktik kartel yang dapat merusak kepercayaan umum.
Kesimpulan: Selamat datang di era digital, di mana teknologi dan finansial bekerja bersama untuk mendukung kepentingan masyarakat. Tetapi, untuk menjaga kepercayaan, semua pelaku industri harus berkomitmen pada etika dan transparansi. Mari kita dukung industri yang berkelanjutan dan adil, agar semua pihak dapat mendapatkan manfaat yang sehat dan berkelanjutan.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.