Komisi IV DPRD Garut Membeku Alokasi ke SPPG, Tindak Lanjut Kasus MBG

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

DPRD Kabupaten Garut menyampaikan pendapat mereka terkait insiden keracunan yang menimpa ratusan siswa di Kadungora, yang diperkirakan disebabkan oleh makanan bergizi gratis (MBG) dari program pemerintah. Yudha Puja Turnawan, anggota Komisi IV DPRD Garut, telah berkunjung ke korban di Puskesmas Kadungora pada Kamis (18/9/2025), dan sebelumnya juga singgah di SPPG Al Bayyinah 2, salah satu penyuplai MBG di daerah tersebut.

“Saya ke SPPG Al Bayyinah 2 di Karangmulya Kadungora. Namun harus menunggu hampir dua jam karena pihak SPPG tidak bersedia bertemu,” ungkapnya, Jumat (19/9/2025).

Yudha Puja mengusulkan agar Pemerintah Kabupaten Garut dan Badan Gizi Nasional (BGN) segera menghentikan sementara operasional SPPG Al Bayyinah 2 untuk memudahkan proses investigasi dan mencegah terjadinya insiden serupa. Saat ini, terdapat 58 SPPG yang aktif di Garut, namun tidak satu pun yang telah menerima supervisi terkait program MBG.

“Tidak ada supervisi dari Pemkab Garut. Menurut keterangan Kepala Puskesmas Rancasalak, bahkan mereka tidak mengetahui keberadaan SPPG Al Bayyinah 2 sebelum insiden keracunan ini,” tambahnya.

Ia menekankan pentingnya menghentikan operasional SPPG tersebut untuk menjamin kesehatan anak-anak. Selain itu, Yudha Puja juga mendorong adanya pengawasan yang lebih ketat terhadap semua SPPG di Garut, termasuk aspek higienitas dan sanitasi dalam penyajian MBG.

“Saya meminta Pemkab Garut untuk tegas dalam melakukan supervisi yang komprehensif, melibatkan Dinkes Garut dan SKPD lainnya,” katanya.

Penyediaan makanan sehat dan aman bagi siswa merupakan tanggung jawab bersama. Kejadian seperti ini mengingatkan kita akan pentingnya pengawasan yang serius agar program MBG dapat berjalan dengan lancar dan aman. Mari dukung upaya pengawasan ini agar anak-anak dapat menikmati makanan bergizi tanpa takut terpapar bahaya.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan