Ketua Komisi X DPR Mendorong Polisi untuk Memeriksa Kasus Bullying Siswi MTs di Sulawesi Tengah

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Ketua Komisi X DPR, Hetifah Sjaifudian, mengecam kejadian bullying yang dialami siswi di MTs Donggala, Sulawesi Tengah. Menurutnya, sekolah harus menjadi tempat aman bagi siswa. Langkah tegas terhadap pelaku dapat dipahami, namun pengeluaran siswa sebaiknya digunakan sebagai upaya terakhir. Pelaku perlu bimbingan karakter dan peluang untuk memperbaiki perilaku di lingkungan pendidikan lain. Korban juga memerlukan dukungan psikologis agar trauma yang dialami tidak mengganggu perkembangan mereka.

Hetifah mendorong polisi untuk menyelidiki kasus ini dengan serius. Penegakan hukum diperlukan untuk memberikan pencegatan dan melindungi hak korban. Jika ada bukti kekerasan fisik atau psikis yang parah, aparat kepolisian harus mengambil tindakan. Komisi X DPR akan memastikan Pelaksanaan Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP) diimplementasikan dengan baik. Aturan ini memerlukan adanya mekanisme pencegahan, sistem pelaporan yang aman, Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK), serta pendampingan bagi korban dan pembinaan bagi pelaku.

Hetifah menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas guru dan tenaga pendidik dalam mendeteksi dini dan memediasi kasus bullying. Dinas pendidikan pun harus berperan aktif untuk memastikan setiap laporan ditangani dengan transparan. Sebagai Ketua Komisi X DPR, dia akan langsung menghubungi Mendikdasmen untuk menyampaikan kasus ini. Sekolah harus menjadi tempat aman bagi anak-anak untuk belajar dengan nyaman dan bermartabat, tanpa ada yang merasa terancam.

Kasus ini sempat viral di media sosial setelah video tiga siswi melakukan perundungan pada siswi lain di dalam ruangan. Insiden ini terjadi pada Sabtu (13/9) di MTs Donggala. Tiga pelaku, dengan inisial FA, RI, dan NH, awalnya dimediasi di Polsek Sindue. Namun, setelah sepakat berdamai, orang tua korban kemudian melanjutkan laporan. Kepala sekolah telah mengeluarkan ketiga pelaku dan meminta maaf atas kejadian ini.

Kasus bullying di MTs Donggala menunjukkan betapa pentingnya pengawasan dan tindakan tegas untuk mencegah perkara serupa di masa depan. Setiap sekolah harus memastikan adanya lingkungan yang aman dan inklusif, dengan mekanisme yang efektif untuk menangani kekerasan. Siswa, guru, dan pihak sekolah perlu bekerja sama untuk menciptakan tempat belajar yang nyaman.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan