Jerman dan Spanyol Berbeda Pendapat dalam Konflik Gaza

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kanselir Jerman Friedrich Merz mengungkapkan adanya perbedaan pendapat antara Jerman dan Spanyol terkait situasi di Gaza. Hal ini terungkap saat pertemuan dengan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez di Madrid pada Kamis (18/09), ketika kedua belah pihak membahas kemungkinan sanksi terhadap Israel di tengah krisis kemanusiaan yang sedang berkecamuk di Palestina. Beberapa negara anggota Uni Eropa telah mendukung sanksi, namun Jerman tetap menjadi pendukung utama Israel.

Merz, yang berasal dari sayap konservatif, mengaku Jerman tetap setia pada aliansi dengan Israel. Namun, dia menyoroti bahwa aksi militer Israel di Gaza dianggap tidak seimbang. Sementara itu, pemerintah Spanyol di bawah Sanchez menjadi kritikus utama terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan operasi militer di Gaza.

Merz menekankan bahwa meskipun kritik terhadap pemerintah Israel adalah hak, hal tersebut tidak boleh digunakan untuk menyulut kebencian terhadap komunitas Yahudi. Namun, Jerman tidak berencana mengikuti langkah Spanyol yang telah mengakui Palestina sebagai negara pada 2024. Sanchez bahkan mengklaim aksi Israel di Gaza sebagai “genosida” dan mendorong larangan atlet Israel di ajang olahraga internasional.

Jerman masih mempertimbangkan posisinya terkait sanksi Uni Eropa terhadap Israel sebelum pertemuan di Kopenhagen pada Oktober mendatang. Merz menjelaskan tindakan Israel di Gaza tidak sebanding dengan tujuan yang diklaim, namun Jerman tidak setuju bahwa hal tersebut bisa diklasifikasikan sebagai genosida. Pihak berwenang Jerman akan menetapkan sikap resmi dalam kabinet minggu depan sebelum pertemuan dewan Uni Eropa pada 1 Oktober.

Di Italia, pemerintah Kota Ravenna telah menghentikan pengiriman bahan peledak ke Israel setelah menerima informasi dari pekerja pelabuhan. Wali Kota Alessandro Barattoni mengungkapkan penolakan terhadap pengiriman dua kontainer yang ditujukan ke Israel. Pemerintah Itali, dipimpin oleh Giorgia Meloni, belum memberikan komentar resmi, meskipun sebelumnya Meloni menyatakan keprihatinan atas rencana pendudukan Gaza oleh Israel yang dapat memperparah krisis kemanusiaan.

Perbedaan pandangan antara negara-negara Uni Eropa dalam menangani krisis Gaza menunjukkan kompleksitas diplomasi internasional. Jerman tetap berpihak pada Israel, sementara Spanyol lebih kritis dan berani mengambil sikap yang lebih tegas. Italia juga menunjukkan langkah praktis dengan memblokir pengiriman senjata. Krisis ini menguji solidaritas dan nilai-nilai internasional dalam menghadapi konflik yang terlarut. Solusi damai dan pendekatan berimbang masih menjadi keyakinan utama bagi sebagian besar negara dalam meredakan tensi.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan