Dinas SDA DKI Jakarta Meminta Maaf atas Galian Selokan Mampang yang Belum Selesai hingga 1 Oktober

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Warga di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, telah mengungkapkan keprihatinan terkait proyek penggalian selokan di area tersebut, karena pekerjaan tersebut menimbulkan gangguan bagi pejalan kaki dan pengendara. Sehubungan dengan hal tersebut, Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta telah meminta maaf atas keresahan masyarakat yang timbul.

Menurut Horas Yosua, Kepala Seksi Pembangunan dan Peningkatan Drainase Suku Dinas SDA Jakarta Selatan, proyek pembangunan saluran air yang sedang berlangsung di Jalan Terusan HR Rasuna Said, Mampang Prapatan, direncanakan akan rampung pada tanggal 1 Oktober 2025. “Kami memohon maaf kepada seluruh warga yang kegiatan sehari-hari terganggu akibat pekerjaan ini,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (19/9/2025). Ia juga menambahkan bahwa setelah proses konstruksi selesai, bagian atas saluran akan kembali ditutup dan diperbaiki supaya pejalan kaki bisa kembali menggunakan fasilitas tersebut dengan nyaman.

Pada saat ini, proyek galian selokan masih dalam tahap pengerjaan, meskipun sebagian besar sudah ditutup oleh pembatas. Hal ini menyebabkan jalan di sekitarnya sempit, sehingga menyebabkan arus lalu lintas macet hingga tersendat-sendat. Selain itu, ada beberapa titik di mana lumpur dari selokan yang terkeluar ke jalan dan menjadi potensi bahaya bagi pengguna jalan. Maryanto, warga Kuningan Barat berusia 50 tahun, mengaku pernah tergelincir di area tersebut. Ia mengungkapkan bahwa proyek ini sudah berlangsung sekitar dua bulan dan menjadi sumber keprihatinan bagi masyarakat sekitar. Pembatas proyek baru dipasang malam sebelumnya, tetapi warga masih merasa proyek ini belum cukup aman.

Kondisi ini menimbulkan tantangan bagi pemerintah daerah dalam menjamin keselamatan dan kenyamanan warga selama proyek pembangunan berlangsung. Hal ini juga menjadi pelajaran bahwa koordinasi yang baik antara pemerintah, pelaksana proyek, dan masyarakat sangat penting untuk meminimalisir gangguan dan bahaya yang muncul selama proses konstruksi. Seluruh pihak harus bekerja sama untuk menyelesaikan proyek dengan cepat dan perlindungan yang maksimal agar tidak menimbulkan masalah bagi masyarakat.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan