Polisi sedang menyelidiki tindakan kekerasan atau perundungan dalam bentuk bullying yang dialami oleh AAI, siswa SMK di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, atas tangan teman-temannya yang lebih tua. Hari ini, beberapa siswa yang diduga terlibat dalam insiden tersebut telah dihadirkan ke kantor polisi untuk diinterogasi.
Menurut Komandan Resimen Polisi Metro Bekasi, Kombes Mustofa, pihak berwenang sudah telah melakukan penanganan terhadap kasus ini, termasuk mengevaluasi adanya dugaan penghinaan atau kekerasan terhadap korban. “Pelaku yang telah kami identifikasi, yaitu teman-teman sekelas korban,” ungkap Mustofa ketika dihubungi Thecuy.com, Kamis (18/9/2025).
Kombes Mustofa juga menyatakan bahwa pihak polisi telah melakukan koordinasi dengan guru binaan kemahasiswaan (BK) di sekolah korban untuk memeriksa tiga orang siswa yang diduga terlibat dalam insiden tersebut pada hari ini.
Kapolsek Cikarang Barat, AKP Tri Bintang Baskoro, mengonfirmasi bahwa setiap siswa yang terlibat dalam kasus ini tengah menjalani pemeriksaan dengan dihadiri oleh guru BK dan orang tua masing-masing.
Sementara itu, Kasus ini pertama kali dilaporkan oleh orang tua korban ke Kantor Polsek Cikarang Barat pada 4 September 2025. Insiden yang dicurigai sebagai bullying terjadi pada Selasa (2/9) sekitar pukul 11.30 WIB di sebuah lapangan dekat sekolah. Saat ini, pihak polisi telah melakukan pengusutan dengan memeriksa beberapa saksi untuk memahami lebih dalam tentang kejadian tersebut.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, perundungan dimulai saat korban sedang berfoto bersama seorang siswi dalam seragam sekolah, yang kemudian diketahui oleh teman-temannya yang lebih tua. Korban dianggap melanggar aturan dan kemudian dibawa ke lapangan di luar sekolah selama jam istirahat. Di tempat tersebut, korban mengalami kekerasan fisik atau verbal dari beberapa siswa yang lebih tua. Setelah melakukan tindakan tersebut, para pelaku kembali ke sekolah tanpa adanya intervensi langsung.
Data riset terbaru menunjukkan bahwa kasus bullying di sekolah masih menjadi masalah serius di Indonesia. Selain dampak psikologis yang parah, korban sering kali merasa takut untuk melaporkan kasus tersebut. Studi menunjukkan bahwa 6 dari 10 siswa pernah mengalami bentuk-bentuk perundungan di sekolah, baik langsung maupun tidak langsung.
Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk memperkuat sistem pelaporan yang aman dan memastikan adanya sanksi yang tegas terhadap pelaku. Selain itu, pendidikan karakter dan kesadaran tentang dampak bullying harus diimplementasikan secara lebih konsisten di sekolah.
Mengatasi perilaku kekerasan dalam sekolah memerlukan kerja sama antara sekolah, orang tua, dan pihak berwenang. Kesadaran bersama tentang pentingnya lingkungan belajar yang aman dan inklusif akan membantu menciptakan generasi yang lebih empati dan peduli.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.