Rupiah Melambaikan Dolar AS di Tingkat Rp 16.527

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Mata uang Amerika Serikat (AS) semakin kuat setelah The Federal Reserve (The Fed) menurunkan suku bunga utamanya pada Kamis (18/9/2025). Saat ini, nilai dolar AS terus mendorong rupiah melampaui Rp 16.500 per dolar.

Menurut data Bloomberg, nilai tukar dolar AS mengalami kenaikan 90 poin atau 0,55%, mencapai Rp 16.527. Dolar AS mulai kuat sejak pagi hari di level Rp 16.437 dan mencapai puncak Rp 16.537.

Tak hanya terhadap rupiah, dolar AS juga semakin kuat terhadap berbagai mata uang lainnya. Misalnya, terhadap euro (EUR), dolar AS naik 0,13%. Selain itu, yen Jepang (JPY) mengalami kenaikan 0,25%.

Penguatan dolar AS juga terjadi terhadap pound sterling (GBP) dengan kenaikan 0,09%, Swiss franc (CHF) naik 0,01%, dan dolar Kanada (CAD) naik 0,06%.

Selain itu, lemahan rupiah juga mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebelum penutupan perdagangan. Padahal, pada pembukaan perdagangan, IHSG sempat menguat hampir 1%. Saat ini, IHSG terkoreksi 0,07% ke level 8.019,38.

IHSG sempat mencapai puncaknya di posisi 8.068,00 dan terendah di 7.993,51. Mayoritas saham juga mengalami koreksi, dengan 419 saham melemah, 256 menguat, dan 127 stagnan.

The Fed menurunkan suku bunga akibat ketakutan akan meningkatnya tingkat pengangguran di Amerika Serikat, terutama di kalangan kulit hitam, pekerja muda, dan jam kerja mingguan yang berkurang. Data ini memengaruhi pasar tenaga kerja yang semakin lemah.

The Fed menurunkan suku bunga sebesar 0,25 poin ke kisaran 4,00%-4,25% dan memberikan isyarat akan ada penurunan lebih lanjut pada pertemuan Oktober dan Desember mendatang. Jerome Powell, Ketua The Fed, menyebut, “Tidak ada jalan yang sepenuhnya bebas risiko. Tidak mudah untuk menentukan langkah terbaik.”

Meskipun kebijakan The Fed berusaha untuk menyelamatkan perekonomian dari resesi, kenaikan dolar AS terhadap berbagai mata uang global menunjukkan ketidakstabilan pasar yang masih berlanjut. Investor harus bersiap menghadapi volatilitas yang mungkin terjadi pada masa depan.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan