Penipuan dengan QRIS Bodong Diturunkan oleh Bank Indonesia

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

QRIS telah menjadi salah satu metode pembayaran digital favorit di Indonesia. Namun, Bank Indonesia (BI) menekankan bahwa tidak hanya konsumen yang bisa menjadi korban penipuan, tetapi pedagang juga harus berhati-hati.

Konsumen dianjurkan selalu memeriksa nama toko atau pengusaha pada QRIS sebelum melakukan pembayaran. Hal ini penting karena ada kasus di mana pedagang menggunakan kode QR yang tidak milik mereka sendiri, sehingga pembeli bisa mengirim uang ke pihak yang salah.

“Kode QR yang digunakan oleh pedagang harus sesuai dengan nama toko mereka. Jika ada ketidaksesuaian, pembeli sebaiknya menanyakan terlebih dahulu,” kata Filianingsih Hendarta, Deputi Gubernur BI, dalam konferensi pers virtual pada Rabu, 19 September 2025.

Selain itu, pedagang juga perlu waspada terhadap konsumen yang menunjukkan bukti transfer palsu. Filianingsih menyarankan agar penjual selalu memeriksa notifikasi pembayaran sebelum memberikan barang atau jasa.

“Pada saat melakukan transaksi, penjual harus memastikan bahwa pembayaran telah terkonfirmasi. Biasanya, notifikasi akan muncul di perangkat jika transaksi berhasil,” ujarnya.

Data dari BI menunjukkan bahwa hingga Agustus 2025, jumlah merchant yang menggunakan QRIS telah mencapai 40 juta, melebihi target yang ditetapkan. Volume transaksi juga mencatat 8,86 miliar, atau 136% dari target awal. Selain itu, jumlah pengguna QRIS sudah mencapai 57,6 juta, dengan mayoritas merupakan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).

Keberadaan QRIS telah memudahkan transaksi bagi banyak orang, namun keamanan tetap menjadi prioritas. Sebagai konsumen, pastikan untuk selalu memeriksa detail transaksi sebelum membayar. Sementara untuk pedagang, selalu verifikasi pembayaran agar tidak terkena penipuan. Dengan begitu, penggunaan QRIS akan lebih aman dan nyaman.

Saat ini, adopsi QRIS di Indonesia terus meningkat, terutama di kalangan UMKM. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran teknologi dalam mempermudah transaksi di daerah terpencil. Namun, masih diperlukan kesadaran kolektif untuk menjaga keamanan transaksi. Dengan mengetahui risiko dan langkah-langkah pencegahan, penggunaan QRIS akan terus berkembang dengan aman.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan