Peningkatan 34,9 Persen Kasus Obesitas Sentral di Indonesia, Risiko Serangan Jantung dan Stroke Bertambah

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Dalam negara ini, lebih dari 32 juta warga telah melakukan pemeriksaan kesehatan gratis menurut data Kementerian Kesehatan RI per 17 September 2025. Dari hasilnya, lima masalah kesehatan paling sering ditemukan pada usia produktif terkait dengan pola hidup, dengan 95% dari kasus tersebut terkait kurangnya aktivitas fisik.

Ini mengakibatkan banyak individu mengalami kelebihan berat badan hingga obesitas, termasuk obesitas sentral. Persentase kasus kelebihan berat badan dan obesitas mencapai 25,7%. Lebih menonjol lagi adalah peningkatan tren obesitas sentral, mendekati angka 35%. Kondisi ini dicirikan oleh lingkar perut wanita melebihi 80 sentimeter dan pria melebihi 90 sentimeter.

Obesitas sentral seringkali diabaikan, padahal kondisi ini berpotensi menyebabkan penyakit tidak menular, termasuk masalah jantung. Dr. Vito A. Damay, SpJP(K), menekankan bahwa lemak visceral—lemak yang menempel di rongga perut dan melingkupi organ vital—dapat memicu peradangan secara diam-diam.

“Secara klinis, lingkar pinggang lebih dari 90 cm pada pria dan 80 cm pada wanita telah terbukti meningkatkan risiko serangan jantung, diabetes, dan stroke,” ujar dr. Vito dalam wawancara dengan Thecuy.com. Penelitian yang dipublikasikan di Indonesian Journal of Cardiology (2017) dan Medicinus menunjukkan bahwa pasien dengan gejalanya awalnya mengalami penyumbatan pembuluh darah jantung akibat obesitas sentral.

“Kami menemukan bahwa semakin tinggi perbandingan lingkar pinggang dengan tinggi badan, semakin parah tingkat penyumbatan pembuluh darah koroner. Perut buncit bukan hanya soal estetika, tetapi indikator serius yang bisa diukur,” tutupnya.

Data terbaru menunjukkan bahwa gejala obesitas sentral tidak hanya mengganggu estetika, tetapi juga menimbulkan risiko penyakit jantung yang tinggi. Studi menunjukkan bahwa setiap 1 cm penambahan lingkar pinggang di atas batas normal meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular hingga 5%. Upaya pencegahan seperti pola makan sehat dan rutin berolahraga sudah sangat krusial.

Untuk mengatasinya, cukup dengan perubahan kecil dalam gaya hidup. Misalnya, seseorang dengan berat badan 70 kg dan tinggi 170 cm yang berolahraga 30 menit sehari dapat menghilangkan 5-10 cm lingkar perut dalam 3 bulan. Jangan pernah membiarkan kondisi perut buncit menjadi normal, karena itu bisa menjadi belokan bagi kesehatan jantung.

Ingat, perut buncit bukan sekadar masalah penampilan, tetapi ancaman nyata bagi kesehatan jantung. Waktu untuk berubah adalah sekarang!

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan