Kunjungan Trump ke Inggris Menjadi Kehormatan Tertinggi dalam Sepanjang Hidupnya

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengaku bahwa kunjungan negara ke Inggris merupakan salah satu kehormatan paling tinggi yang pernah dialaminya. Ucapan tersebut disampaikannya saat berbicara dalam acara makan malam megah yang diadakan Raja Charles III. “Itulah salah satu kehormatan terbesar dalam hidupku,” terang Trump, seperti dilansir AFP, Kamis (18/9/2025). “Sangat benar, ini adalah salah satu penghargaan paling signifikan yang pernah saya terima,” tambahnya.

Dalam acara tersebut dihadiri oleh 160 tamu di Kastel Windsor, Trump menggambarkan Amerika Serikat dan Inggris sebagai “dua Nada dalam satu lagu… masing-masing indah secara individual, tetapi sebenarnya dirancang untuk dimainkan bersama.” Kunjungan Trump ke Inggris dimulai pada Selasa (16/09) malam, setelah diundang oleh Raja Charles III dan Perdana Menteri Keir Starmer. Pemerintah Inggris mengaku, kunjungan ini sebagai bukti bahwa “hubungan Inggris-Amerika Serikat adalah yang paling kuat di dunia, dan telah dibangun sejak 250 tahun lalu.”

Selama kunjungan tersebut, kedua negara diharapkan akan menandatangani beberapa perjanjian kerja sama di bidang energi dan teknologi, termasuk kolaborasi untuk menguatkan sektor energi nuklir. Puncak acara berlangsung pada Rabu (17/9/2025), ketika Trump dan Ibu Negara Melania diterima dengan upacara megah di Istana Windsor. Mereka mengikuti prosesi dengan kereta kuda bersama Raja Charles, Ratu Camilla, Pangeran William, dan Putri Catherine, serta dihadirkan dengan atraksi udara militer dan tembakan meriam kehormatan. Sehari kemudian, Starmer akan menyambut Trump di Istana Chequers, dekat London, untuk membahas tarif impor baja Inggris ke AS yang masih mencapai 25%.

Satu hal yang menarik dari kunjungan ini adalah bagaimana Trump berusaha mengukuhkan hubungan antara kedua negara, tidak hanya dalam aspek politik, tetapi juga budaya. Hal ini tercermin dari pernyataan Trump yang menggambarkan kedua negara sebagai “dua Nada dalam satu lagu,” yang mengimplyikan harmoni yang lebih dalam di antara mereka. Selain itu, kunjungan ini juga menjadi bukti bahwa hubungan diplomasi antara Amerika Serikat dan Inggris terus berjalan dengan baik, meskipun ada beberapa isu yang masih diperlukan penjelasan lebih lanjut, seperti tarif impor baja.

Dari sisi riset terbaru, terdapat beberapa analisis yang menunjukkan bahwa kolaborasi energi nuklir antara kedua negara ini dapat menjadi langkah strategis untuk menggapai target emisi nol yang ditetapkan di beberapa negara. Selain itu, kunjungan ini juga dapat mengukuhkan posisi Trump sebagai salah satu pemimpin dunia yang mampu membangun hubungan diplomasi yang kuat. Dari sisi studi kasus, kunjungan negara yang dilakukkan oleh pemimpin dunia seperti Trump dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi kedua negara, terutama dalam hal investasi dan perdagangan.

Meskipun tarif impor baja masih menjadi isu yang perlu dipecahkan, kunjungan ini menunjukkan bahwa Amerika Serikat dan Inggris tetap berkomitmen untuk bekerja sama dalam berbagai bidang. Dengan demikian, kunjungan Trump ke Inggris tidak hanya sebagai acara formal, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara. Dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim dan krisis ekonomi, kerja sama yang kuat antara Amerika Serikat dan Inggris menjadi sangat penting. Oleh karena itu, kunjungan ini dapat menjadi titik awal untuk membangun kerjasama yang lebih luas di masa depan.

Baca juga Berita lainnya di News Page