Krisis Sampah di Pangandaran Ancam Kebersihan Masyarakat

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kabupaten Pangandaran saat ini menghadapi tantangan besar terkait masalah truk yang digunakan untuk mengangkut limbah. Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah truk pengangkutan sampah di daerah ini sangat terbatas dan sebagian besar dalam kondisi yang tidak memuaskan. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLH) Kabupaten Pangandaran, Dedi Sirachman, menyatakan bahwa saat ini hanya ada 13 unit truk tersedia.

Namun, tidak semua truk tersebut berfungsi dengan optimal. Sejumlah tiga unit sedang dalam proses perbaikan di bengkel. “Hanya unit baru saja yang masih dalam kondisi prima,” katanya saat dihubungi oleh Radartasik.id pada 16 September 2025. Keadaan ini menimbulkan kekhawatiran, karena sebagian besar truk sudah tua dan kurang terawat, memengaruhi kualitas pelayanan kebersihan bagi masyarakat.

Dedi menjelaskan bahwa anggaran yang tersedia untuk perawatan truk sangat terbatas, sehingga perawatan hanya bisa dilakukan sekali dalam satu tahun. Selain itu, dana yang ada tidak mencukupi untuk membeli semua suku cadang yang dibutuhkan. “Biaya perawatan sangat mahal, dan tiga unit yang sedang diperbaiki belum selesai,” katanya. Hal ini menyebabkan beberapa truk mengalami kerusakan lebih lanjut, seperti bak pengangkut yang berlubang dan harus ditambal sementara.

Meski kondisi truk tidak optimal, Dedi menegaskan bahwa semangat petugas tetap tinggi dalam melaksanakan tugas mereka. Namun, kekhawatiran timbul tentang dampak negatif terhadap kebersihan di Kabupaten Pangandaran. Truk yang tidak mencukupi dan kondisinya buruk bisa memperburuk masalah limbah, terutama ketika beberapa truk membawa beban sampah yang berlebih meskipun dalam kondisi tidak normal.

Ini menjadi tantangan serius bagi pemerintah daerah untuk menemukan solusi. Diperlukan perawatan lebih intensif dan alokasi anggaran yang lebih besar untuk membeli truk baru, agar kebersihan di Kabupaten Pangandaran dapat terjaga dengan baik.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa pengelolaan limbah yang kurang optimal dapat menyebabkan peningkatan polusi lingkungan dan risiko kesehatan bagi masyarakat. Studi menunjukkan bahwa truk pengangkut sampah dalam kondisi buruk meningkatkan risiko kebakaran dan pencemaran air akibat bocoran limbah. Analisis menunjukkan bahwa investasi dalam armada baru dan perawatan rutin dapat mengurangi risiko ini secara signifikan.

Kasus serupa juga terjadi di beberapa daerah lain di Indonesia, seperti Bandung dan Surabaya, di mana pembaruan armada pengangkut sampah berhasil meningkatkan efisiensi dan kebersihan. Infografis yang menunjukkan dampak positif dari pembaruan armada menunjukkan penurunan sampah di wilayah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Pangandaran perlu segera bertindak untuk mengatasi masalah ini. Solusi yang tepat dan investasi yang berkelanjutan akan menjamin kebersihan dan kualitas lingkungan untuk generasi mendatang. Waktu sudah tiba untuk menangkan tantangan ini dan membuat Pangandaran lebih bersih dan sehat bagi semua warganya.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan