Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengungkapkan keprihatinannya tentang tingkat bunga kredit bank yang masih tinggi. Ia mendorong agar penurunan suku bunga perbankan dilakukan dengan lebih cepat.
Menurut Perry, penurunan bunga kredit perbankan justru terjadi lebih lambat daripada yang diharapkan, mulai dari 9,20% awal tahun ini menjadi 9,13% pada Agustus 2025, hanya berkurang 7 poin dasar.
Selain itu, belum semua kredit yang disetujui bank digunakan, seperti terlihat dari jumlah undisbursed loan yang mencapai Rp 2.372,1 triliun, atau 22,71% dari plafon kredit yang ada. Hal ini dibahasnya dalam konferensi pers virtual, Rabu (19/9/2025).
Bunga deposito pun tidak menurun secepat penurunan BI-Rate, yang telah berkurang 125 bps. Pada awal 2025, bunga deposito 1 bulan berjumlah 4,81%, namun baru turun menjadi 4,65% pada Agustus 2025, hanya berkurang 16 bps. Hal ini disebabkan oleh adanya special rate pada deposito besar, yang mencapai 25% dari total Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 2.380,4 triliun.
Perry menegaskan bahwa penurunan bunga deposito dan kredit perlu dilakukan segera untuk mendorong penyaluran kredit dan pembiayaan, sehingga dapat menunjang pertumbuhan ekonomi sesuai dengan Program Asta Cita Pemerintah.
Bulan ini, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia telah memutuskan untuk menurunkan BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 4,75%, menjadi penurunan yang kelima. Selain itu, suku bunga Deposit Facility diturunkan 50 bps menjadi 3,75%, dan Lending Facility diturunkan 25 bps menjadi 5,50%.
“Keputusan ini sesuai dengan upaya bersama untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dengan menjaga inflasi 2025 dan 2026 tetap dalam kisaran sasaran 2,5±1% dan stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya,” ujar Perry.
Bank Indonesia akan terus memantau prospek pertumbuhan ekonomi dan inflasi untuk memanfaatkan ruang penghambatan suku bunga BI-Rate, sambil mempertimbangkan stabilitas nilai tukar rupiah. Selain itu, ekspansi likuiditas moneter dan kebijakan makroprudensial longgar akan terus diperkuat agar bunga bisa lebih rendah, likuiditas lebih baik, dan kredit dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
Data riset terbaru menunjukkan bahwa penurunan bunga bank memiliki dampak langsung pada aktivitas ekonomi, terutama di sektor mikro, kecil, dan menengah (UKM). Studi kasus di beberapa negara menunjukkan bahwa kebijakan penurunan bunga efektif bisa meningkatkan akses kredit dan stimulasi konsumsi, yang penting bagi perekonomian yang sedang pulih.
Analisis unik dan simplifikasi: Kebijakan BI ini tidak hanya berdampak pada tingkat bunga, tetapi juga pada keyakinan pelaku ekonomi. Dengan penurunan bunga, diharapkan dapat meningkatkan investasi dan konsumsi, sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih sehat dan inklusif. Namun, perlu diwaspadai agar penurunan bunga tidak mengakibatkan inflasi atau ketidakstabilan nilai tukar rupiah.
Kebijakan makroprudensial longgar yang ditekankan oleh BI diperkirakan akan memberikan kontribusi signifikan dalam memastikan likuiditas yang cukup bagi sektor produksi, terutama pada era pasca-pandemi. Peningkatan penyaluran kredit akan menjadi salah satu kunci utama dalam memastikan perekonomian tetap berjalan dengan lancar.
Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, perlu ada kerjasama antara pemerintah dan bank untuk memastikan kebijakan keuangan dapat diimplementasikan dengan baik. Dengan penurunan bunga yang tepat, diharapkan dapat mendorong pembiayaan lebih banyak bagi bisnis dan konsumen, sehingga ekonomi bisa pulih dengan lebih cepat.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.