Baju Sutra Goceng yang Dilelang KPK: Penjelajahan Ayunan Harga Tak Terduga

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di Jakarta, nasib baju sutra goceng yang dilelang oleh KPK terus berubah. Harganya sempat naik hingga Rp 5,6 juta, namun kini tercatat seharga Rp 2,6 juta. Kain sutra tersebut merupakan barang rampasan dari Libarto El Arif terkait kasus pengadaan pupuk urea tablet Perum Perhutani unit 1 Jawa Tengah pada tahun 2010-2011 dan 2012-2013.

Pada bulan Juni 2025, lembaga anti korupsi memulai lelang dengan harga awal Rp 5.700, dan akhirnya laku dengan nilai Rp 5.675.700. Barang tersebut dipajang di Rupbasan Cawang, Jakarta Timur. Syarkiyah, jaksa eksekusi KPK, menjelaskan bahwa penawaran terendah dimulai dari Rp 5.700, namun harga akhirnya mencapai jutaan rupiah.

Pemenang lelang memiliki waktu hingga lima hari kerja untuk mengambil barang setelah pembayaran selesai. Jika tidak, uang jaminan mereka akan hilang dan ditransfer ke kas negara. Kasus wanprestasi terjadi ketika seseorang yang memenangkan lelang tidak melunasi sisa pembayaran. Mungki Hadipratikto, Direktur Labuksi KPK, mengungkapkan bahwa pemenang awal lelang ini gagal membayar, sehingga uang jaminan sebesar Rp 2.500 dikembalikan ke negara.

Baju sutra itu kemudian dilelang kembali dengan harga awal Rp 5.700. Akhirnya, Sutono menjadi pemenang baru dengan penawaran Rp 2.680.700 pada pukul 06.09 WIB. Indah Dewi Restianti dari KPKNL Jakarta memastikan bahwa proses pelunasan akan segera dipantau untuk menghindari terjadinya wanprestasi. Penawaran dimulai dari Rp 10.700 oleh Fauzan Adima sebelum naik lagi hingga mencapai nilai tertinggi dari Sutono.

Pernah berlalu dengan bergairah, sementara kali ini memprioritaskan kesempurnaan dan kualitas. Baju sutra ini adalah bukti bagaimana langkah-langkah KPK dalam mengelola aset rampasan dengan transparansi. Meskipun perjalanan lelangnya berbelit, proses ini menunjukkan komitmen lembaga dalam mengembalikan keuntungan negara. Setiap langkah yang diambil menguatkan prinsip keadilan dan integritas, menginspirasi masyarakat untuk tetap berjuang melawan korupsi.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan