Sering Minum Air Putih untuk Mencegah Batu Ginjal: Berapa Idealnya?

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Jakarta – Banyak faktor yang mempengaruhi kebutuhan hidrasi seseorang, seperti jenis kelamin, kondisi iklim, tingkat aktivitas, dan kesehatan. Penelitian terkini juga mendukung hal ini. Minum air dalam jumlah yang memadai sangat krusial bagi penderita batu ginjal. Ketika batu ginjal sudah terbentuk, hidrasi yang tepat waktu dapat membantu pergerakan batu, mengurangi nyeri, dan mencegah komplikasi.

Batu ginjal adalah endapan mineral keras yang mengumpul di ginjal atau saluran kemih, sering kali menyebabkan rasa sakit saat dikeluarkan. Namun, banyak orang tidak menyadari bahwa minum air putih dapat menjadi solusi alami untuk mengatasi batu ginjal tanpa operasi. Ahli kesehatan menyarankan bahwa hidrasi yang baik adalah cara terbaik untuk mencegah dan membantu pengeluaran batu ginjal kecil secara alami. Berapa jumlah air yang efektif untuk tujuan ini?

Studi terbaru memberikan jawaban yang lebih jelas mengenai hal ini. Menunda perawatan saat batu ginjal tidak mampu keluar sendiri dapat menyebabkan nyeri atau komplikasi serius. Air putih tetap menjadi pilihan terbaik untuk hidrasi tubuh. Menambahkan jeruk lemon atau nipis juga bisa membantu karena kandungan sitratnya dapat mengurangi pembentukan batu ginjal. Menurut Health Harvard, untuk mencegah atau membantu pengeluaran batu ginjal berukuran kecil secara alami, usahakan meminum sekitar 2,5 hingga 3 liter cairan setiap hari. Jumlah ini bisa bervariasi tergantung iklim, aktivitas, dan memastikan warna urine tetap jernih.

Batu ginjal merupakan gangguan yang umum, namun rasa sakitnya bisa sangat menyiksa. Tidak semua kasus memerlukan pembedahan atau perawatan invasif. Banyak batu ginjal kecil dapat dikeluarkan tubuh dengan sendirinya, tergantung pada ukuran dan letaknya. Dikutip dari Times of India, batu ginjal berukuran kurang dari 4 mm memiliki peluang besar untuk keluar secara alami.

Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 80% batu ginjal dengan ukuran di bawah 4 mm akan dikeluarkan tanpa bantuan pembedahan, biasanya dalam waktu satu hingga dua minggu. Untuk batu berukuran 4-6 mm, sekitar 50-60% masih dapat keluar sendirian, tetapi membutuhkan waktu lebih lama, yakni 3-5 minggu atau lebih. Semakin besar ukuran batu atau posisinya yang lebih tinggi di saluran kemih, semakin rendah kemungkinan pengeluaran alami. Batu ginjal lebih dari 6 mm umumnya tidak bisa keluar sendiri. Walaupun mungkin, waktu yang dibutuhkan bisa mencapai berbulan-bulan dengan risiko komplikasi yang tinggi. Kasus seperti ini sering memerlukan intervensi medis seperti pemecahan batu atau operasi.

Lokasi batu ginjal juga menjadi faktor penting. Batu yang dekat dengan kandung kemih (bagian bawah ureter) lebih mudah keluar sendiri dibandingkan batu yang masih di ginjal atau dekat persimpangan ginjal-ureter. Studi tentang batu ureter, yaitu batu di saluran yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih, menunjukkan bahwa batu berukuran 2-4 mm terkadang membutuhkan waktu hingga 30-40 hari untuk keluar alami. Hal ini tergantung pada ukuran, sisi (kiri/kanan), dan lokasi batu. Untuk batu yang lebih besar dari 5 mm, kemungkinan keluar sendiri jauh lebih rendah.

Konsultasi dengan dokter secara berkala dan mengetahui ukuran serta letak batu ginjal menjadi langkah penting untuk menentukan tindakan medis yang tepat. Hidrasi yang baik bukan hanya solusi mencegah, tetapi juga membantu pengobatan batu ginjal secara alami. Dengan pengetahuan yang tepat, kita dapat mengatasi masalah ini dengan lebih cerdas dan efektif.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan