Serangan Darat Israel di Gaza: Menhan Israel Rilis Perintah Saat Wilayah Terbakar

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Militer Israel telah mengerahkan pasukan darat ke wilayah Gaza. Menurut Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, situasi di sana saat ini sangat kritis. “Gaza terbakar,” ujarnya melalui X, seperti yang dilaporkan Reuters pada Rabu (17/9/2025).

Sementara itu, seorang pejabat IDF (Pasukan Pertahanan Israel) mengungkapkan bahwa pasukan darat sedang maju lebih dalam ke kota-kota utama. Selain itu, jumlah tentara di wilayah tersebut diprediksi akan terus meningkat dalam waktu dekat.

Pasukan Israel telah menargetkan beberapa fasilitas di Gaza. Serangan terus berlanjut dengan tujuan utama membebaskan sandera dan membatalkan kekuatan Hamas. Meski begitu, pemerintah Israel menghadapi kebuntuan dari pemimpin-pemimpin Eropa yang ancam akan memberikan sanksi serta peringatan dari beberapa komandan militer Israel sendiri yang menilai serangan ini berpotensi menjadi kesalahan strategis.

Presiden AS Donald Trump telah menyatakan dukungan kepada Israel. Ia menegaskan bahwa Hamas akan bertanggung jawab jika menggunakan sandera sebagai perisai manusia selama operasi militer.

Pada Selasa (16/9), serangan Israel telah menyebabkan 91 korban jiwa di Gaza. Menurut otoritas kesehatan, satu dari bom-bom yang dilemparkan Israel mengenai kendaraan yang sedang mengangkut orang yang mencari perlindungan. Selain itu, setidaknya 17 bangunan di Gaza hancur, termasuk Masjid Aybaki di Tuffah yang diserang oleh pesawat tempur Israel.

Selain serangan udara, tentara Israel juga menggunkan robot-robot bermuatan bahan peledak untuk menghancurkan wilayah Gaza di utara, selatan, dan timur.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa konflik ini telah menyebabkan lebih dari 10.000 pengungsi baru di Gaza, dengan keamanan dan akses ke layanan dasar semakin terancam. Analisis Unik dan Simplifikasi: Konflik ini bukan hanya about militer, tetapi juga tentang dampak manusiawi yang mendalam. Setiap serangan tidak hanya menghancurkan bangunan, tetapi juga menghancurkan kehidupan dan harapan warga sipil.

Ketika situasi semakin memburuk, penting bagi dunia untuk mempercepat upaya diplomasi dan bantuan manusiawi. Tidak ada pemenang dalam perang, namun ada jutaan nyawa yang terancam. Marilah bersama memperkuat suara untuk perdamaian dan kebersamaan di tengah krisis ini.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan