Rasakan Kelezatan Papua: Fatma Saifullah Yusuf Terpukau oleh Makanan Tradisional Papeda

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Fatma Saifullah Yusuf, Wakil Ketua Bidang 3 Solidaritas Perempuan Untuk Indonesia (SERUNI) Kabinet Merah Putih (KMP), hadir dalam acara “The Taste of Papua: A Journey of Gastronomy” yang diselenggarakan pada Selasa, 16 September 2025. Kegiatan ini diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan (Ditjen DPKSK) serta Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Kebudayaan RI, diadakan di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta Pusat. Acara ini bertujuan untuk mempromosikan dan melestarikan warisan budaya Nusantara, dengan fokus pada kuliner tradisional Papua.

Hadirin acara antara lain Tri Tito Karnavian, Ketua Umum Seruni dan Ketua Harian Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Katharine Grace Fadli Zon sebagai Penasihat DWP Kemenbud, serta Cynthia Riza, istri Wakil Menteri Budaya Giring Ganesha. Selain itu, hadir juga perwakilan pemerintah dari Papua Selatan, Papua Barat Daya, Papua Barat, dan istri-istri duta besar dari Kamboja, Bahrain, dan Yordania. Acara dibuka dengan pemukulan tifa, instrumen musik tradisional Papua.

Endah Retno Astuti, Direktur Jenderal DPKSK, menyampaikan bahwa kuliner tradisional adalah salah satu bentuk ekspresi budaya yang kuat. “Makanan dapat melewati batas bahasa dan etnis, menciptakan ikatan dan pemahaman yang lebih dalam,” ujarnya pada Rabu, 17 September 2025. Salah satu hidangan utama yang disajikan adalah papeda, makanan khas Papua yang melambangkan kesatuan, kesejahteraan, dan harmoni dengan alam. Terbuat dari sagu, papeda kaya akan serat dan dianggap berpotensi dalam menyokong program pencegahan stunting yang digagas Presiden Prabowo Subianto.

Endah juga menekankan bahwa acara ini tidak hanya untuk memperkenalkan rasa kuliner Indonesia, tetapi juga untuk mengembangkan diplomasi budaya yang mendukung perdamaian dan persahabatan antara negara. Chef Charles Toto dari Jayapura hadir untuk mendemonstrasikan pembuatan papeda secara langsung, serta memasak ikan kuah kuning sebagai lauk pendamping. Para tamu, termasuk Fatma, tampak senang saat mencicipi papeda dan ikan kuah kuning. Selain itu, hidangan lain yang disajikan adalah mie goreng sagu, rahang tuna bakar, dan rica rodo.

Atmosfir acara semakin ramai dengan penampilan Kasuari Etnik Papua yang menampilkan lagu-lagu daerah untuk menemani santapan malam.

Bagi yang ingin menikmati kuliner tradisional Papua, acara seperti ini menjadi momok untuk merasakan keanekaragaman budaya melalui cita rasa. Keberagaman kuliner Indonesia bukan hanya tentang nikmat, melainkan juga tentang mengukir identitas dan mengukir persatuan. Mari terus merayakan keanekaragaman budaya kita melalui makanan-makanan tradisional yang kaya akan nilai dan makna.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan