Persahabatan Incredible: Mentrans-AHY dan Wakil Kepala Staf AD Singapura

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Menteri Transmigrasi, Iftitah Sulaiman Suryanagara, baru saja bertemu dengan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Singapura, Wong Shi Ming. Dalam acara tersebut, mereka tidak hanya berdiskusi tentang kerjasama militer, tetapi juga mengingat kembali masa-masa persahabatan mereka yang dimulai sejak tahun 2007. Saat itu, Iftitah masih menjadi Letnan Satu TNI yang bertugas di Lebanon. Bersama dengan Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mereka membahas tentang program Fast Track yang dilakukan Singapura untuk mengembangkan perwira muda mereka. Program ini memungkinkan para perwira untuk belajar di kampus terbaik dunia, tidak hanya dalam bidang militer, tetapi juga ilmu non-militer, sehingga wawasan mereka menjadi lebih luas dan siap menghadapi tantangan global.

Hasil dari program tersebut terlihat jelas, seperti halnya teman Iftitah, Menteri Pertahanan dan Menko Pelayanan Publik Singapura, Chan Chun Sing, yang pada usia 32 tahun sudah menduduki jabatan kolonel dan menjadi atase militer di Jakarta. Iftitah mengungkapkan bahwa mereka sepakat bahwa TNI juga harus melakukan perubahan dengan meningkatkan kompetensi melalui pendidikan dan penugasan. Selama pertemuannya dengan Wong Shi Ming, Iftitah juga mengingat masa lalu mereka saat bertemu dengan Mayor Luke, perwira Singapura lulusan Cornell University, pada tahun 2016. Pertemuan mereka pada saat itu hanya singkat di sebuah kedai kopi di Jakarta, namun kini Wong sudah menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Singapura, sementara AHY dipercaya Presiden Prabowo Subianto sebagai Menko Infrastruktur.

Percakapan mereka tidak hanya tentang nostalgia, tetapi juga meliputi rencana latihan gabungan antara Tentara Cadangan Indonesia dan Singapura, serta peluang investasi. Iftitah menegaskan bahwa persahabatan antar perwira muda dapat menjadi jembatan strategis antara kedua negara. Ia juga mengungkapkan bahwa perjalanan hidup penuh dengan kejutan dan Tuhanlah yang menentukan jalannya. Selain itu, Iftitah juga bersyukur atas amanah yang diberikan Presiden Prabowo Subianto dalam membina generasi muda Indonesia.

Sementara itu, AHY mencairkan suasana dengan mengingat masa sekolah di Amerika, saat Wong menjadi lulusan terbaik Sesko AS, sedangkan ia sendiri berada di posisi kedua. Dengan humor, AHY berkata, “The best harus tetap stay di Army. Second best boleh pensiun dan berkarier di luar Army.” Wong Shi Ming juga menyampaikan kesannya bahwa dunia itu sangat kecil dan mereka terkoneksi, sehingga tidak menyangka bisa bertemu kembali dan dibawa oleh sahabatnya yang kini menjadi Menteri Koordinator yang dipercaya Presiden Prabowo.

Persahabatan ini bukan hanya tentang karier militer atau jabatan, tetapi juga tentang nilai-nilai universal yang dapat memperkuat hubungan antara negara. Meskipun dunia militer sering kali diliputi dengan tantangan dan tantangan, kisah ini menunjukkan betapa pentingnya kesempatan dan pendidikan yang berkualitas dalam membentuk generasi masa depan.

Ketika kita melihat bagaimana kerjasama dan persahabatan antarnegara dapat membangun hubungan yang lebih kuat, kita diingatkan bahwa pikiran terbuka dan pelebaran wawasan adalah kunci untuk sukses. Dalam dunia yang semakin global, kerja sama internasional bukan hanya tentang politik atau ekonomi, tetapi juga tentang kepercayaan dan saling menghargai. Mari kita terinspirasi oleh kisah ini untuk selalu mencari kesempatan belajar yang lebih luas, baik dalam kehidupan profesional maupun pribadi.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan