Pemerintah Kota Tasikmalaya Gerah Menentikan Kerusakan Lingkungan

Pemerintah kota Tasikmalaya masih menghadapi tantangan dalam mewujudkan penataan Kompleks Olahraga Dadaha sesuai aturan yang telah ditetapkan sebelumnya. Salah satu hambatan utama adalah perlu ada penyampaian kembali regulasi yang dibuat pada 2017 agar sesuai dengan kondisi saat ini. Saat ini, progress penataan area olahraga ini belum menunjukkan perkembangan yang nyata.

Untuk mengatasi masalah tersebut, rapat teknis yang melibatkan berbagai instansi pemerintah akan diadakan pada minggu depan. Asda II Kota Tasikmalaya, Hanafi, menjelaskan bahwa penataan Dadaha telah diatur melalui Peraturan Wali Kota Nomor 20 Tahun 2017. Namun, peraturan tersebut perlu disesuaikan lagi dengan situasi terkini di kawasan tersebut. “Kita perlu memeriksa kembali dinamis kondisi lapangan saat ini,” kata Hanafi saat berpidato di aula Bappelitbangda, Rabu (17/9/2025).

Menurut arahan Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, diselenggarakan rapat teknis yang akan diikuti oleh berbagai OPD seperti Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dishub, DPUTR, Satpol PP, serta Disporabudpar. “Dalam Perwalkot 2017 sudah jelas, jadi kami harus menyesuaikan penerapannya secara teknis sesuai arahan Wali Kota,” tambahnya.

Hanafi mengakui bahwa regulasi tersebut seharusnya sudah diterapkan sejak tahun 2017, tetapi berbagai kendala mengakibatkan penundaan. Salah satu masalah yang dialami saat ini adalah pengaturan tempat untuk para pedagang. “Kita akan memfokuskan penataan spot PKL, yang sudah ada di dalam peraturan, di antara Softball dan depo sampah, di belakang Gedung Gulat dan Gulat Modern, serta perdagangan linier di lingkar,” jelasnya.

Sebelumnya, Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi telah membahas isu penataan Dadaha dengan beberapa pejabat terkait. Diskusi ini berfokus pada Perwalkot yang dikeluarkan sejak 2017. Namun, diperlukan rencana yang lebih matang untuk pelaksanaan. “Kami akan mematangkan rencana penataan di kawasan ini, prosesnya tidak bisa cepat atau instan,” tuturnya setelah diskusi di Mako Satpol PP, Selasa (16/9/2025).

Penataan Dadaha sebagai kawasan olahraga utama di Tasikmalaya memang penting, tetapi prosesnya membutuhkan waktu dan perencanaan yang matang. Pemerintah setempat harus memperhatikan dinamis kondisi lapangan agar regulasi yang ada dapat diimplementasikan dengan baik. Dengan adanya rapat teknis mendatang, diharapkan akan ada langkah konkret untuk mengatasi kendala-kendala yang ada dan mewujudkan penataan yang optimal.

Pembangunan dan penataan wilayah seperti Kompleks Olahraga Dadaha tidak hanya berdampak pada fasilitas fisik, tetapi juga pada lingkungan dan kehidupan warga sekitar. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah lokal untuk terus berkomitmen dalam mengevaluasi dan menyesuaikan kebijakan dengan kondisi terkini. Dengan demikian, area olahraga ini dapat menjadi tempat yang nyaman dan berfungsi dengan baik bagi masyarakat Tasikmalaya.

Penataan Dadaha bukan hanya tentang memenuhi aturan, tetapi juga tentang menciptakan ruang yang berkesan dan berdaya gunakan. Melalui pendekatan yang struktur dan kolaboratif, pemerintah Tasikmalaya dapat mencapai tujuan tersebut sekaligus memastikan kebersamaan masyarakat dalam proses perkembangan Kota Tasikmalaya.

Baca juga Berita lainnya di News Page