Misi Dagang di Kalimantan Selatan, Pemprov Jawa Timur Catat Transaksi Senilai Rp 1,661 Triliun

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Misi Dagang dan Investasi yang dipimpin oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Galaxy Hotel Banjarmasin berhasil merekam transaksi yang menakjubkan sebesar Rp 1.661 triliun. Hasil ini menunjukkan kenaikan yang signifikan jika dibandingkan dengan misi pada tahun 2022 yang hanya mencatat Rp 147,31 miliar.

“Alhamdulillah, setelah 42 kali misi dagang sejak tahun 2019, kali ini kami meraih transaksi terbesar. Minat para pengusaha di Kalimantan Selatan sungguh luar biasa. Tidak hanya jumlahnya, tetapi omset ini juga mencapai angka yang fenomenal. Pada jam 17.00 WITA, nilai transaksi sudah melebihi Rp 1,661 triliun,” kata Khofifah dalam keterangan tertulis, Rabu (17/9/2025).

Dari total transaksi tersebut, Jawa Timur berhasil menjual produk senilai Rp 1,574 triliun, sementara pembelian dari Kalimantan Selatan mencapai Rp 86,894 miliar. Produk Jawa Timur yang paling diminati meliputi telur dan daging ayam, ternak sapi dan kambing, kopi, alat peraga edukasi, pakan ikan dan ternak, buah apel dan jeruk, rokok, peralatan dapur MBG, rempah, pupuk, produk fashion, bahan bangunan baja ringan, benih tanaman pangan dan hortikultura, mesin las, serta liquid brown sugar dan minyak curah.

Sementara Kalimantan Selatan menjual komoditas seperti arang halaban, hasil perikanan, veneer kayu, arang batok kelapa, frozen food, ikan bandeng, patin, udang, dan kayu bulat hutan hak. Khofifah menjelaskan bahwa sebagian besar transaksi ini melibatkan produk Jawa Timur, bukan batubara, yang biasanya menjadi komoditas utama Kalsel.

“Kali ini, komoditas seperti arang halaban, rempah, kopi, pakan ikan, dan pakan ternak menjadi produk unggulan yang dibeli oleh Kalimantan Selatan. Kopi Jawa Timur bahkan mencapai nilai transaksi Rp 65 miliar,” ungkapnya.

Transaksi ini menyebabkan perbaikan dalam hubungan ekonomi antara kedua daerah. Sepuluh komitmen transaksi tertinggi tercatat, termasuk penjualan produk peternakan, pakan ikan, kopi, rokok, dan berbagai komoditas lainnya. Semua transaksi telah diverifikasi keamanannya oleh Kepala Perwakilan BI Jawa Timur.

Selain itu, Jawa Timur tetap menjadi salah satu penggerak ekonomi nasional dengan kontribusi 14,44 persen terhadap PDB Indonesia. Pada triwulan II-2025, ekonomi Jawa Timur tumbuh 5,23 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 5,12 persen. Nilai PDRB ADHB semester I-2025 mencapai Rp 1.668,6 triliun, dengan surplus perdagangan Rp 120,61 triliun. Semua ini tidak lepas dari kerjasama yang baik dengan provinsi mitra, termasuk Kalimantan Selatan.

Khofifah juga menginisiasi pembentukan forum investasi antara Jawa Timur dan Kalimantan Selatan, didukung oleh Ikatan Keluarga Alumni Universitas Airlangga. Ini diharapkan dapat memberikan dampak strategis bagi pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Selatan.

Didik Suryadi, perwakilan kelompok tani kopi Situbondo, mengungkapkan terima kasih atas dukungan Khofifah. Pelatihan, pendampingan, dan pemasaran produk yang sistematis telah membantu para petani memasarkan produk mereka ke Kalimantan Selatan.

Selain itu, delapan OPD dari Jawa Timur dan Kalimantan Selatan menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk mengukuhkan kolaborasi antar daerah. Kerja sama juga dilakukan oleh empat asosiasi, yaitu KADIN, HIPMI, IWAPI, dan Forkas Jawa Timur dengan REI Kalimantan Selatan.

Sekarang, dengan kerjasama yang semakin kuat ini, Jawa Timur dan Kalimantan Selatan bisa bekerja sama untuk menjadikan misi dagang ini sebagai tonggak pembangunan ekonomi yang lebih maju. Setiap peluang harus dimanfaatkan dengan bijak, dan kolaborasi antara daerah akan membawa hasil yang lebih besar bagi keduanya.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan