Kader PPP Menolak Pertimbangan Eksternal untuk Pimpinan Partai

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Saat render dari Muktamar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendatang, situasi politik dalam partai semakin membara. Salah satu point yang menjadi perhatian publik adalah munculnya tokoh dari luar partai yang berambisi merebut jabatan ketua umum.

Arbi Irawan, seorang aktivis PPP, menguatkan bahwa partai tersebut terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung dan bertarung bersama. Namun, ia menegaskan, kepemimpinan harus melalui proses perjuangan dari dasar, bukan tiba-tiba ingin menduduki posisi tertinggi.

“Kita selalu mengundang semua orang untuk bergabung dengan PPP. Tidak ada larangan. Namun, ikutlah sebagai kader, bangun dari dasar, jangan langsung memegang jabatan tertinggi,” katanya, Selasa (16/9).

Keterangan ini muncul setelah Agus Suparmanto, kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), menyatakan niatnya untuk maju sebagai calon Ketua Umum PPP. Pernyataan itu langsung memicu reaksi keras dari aktivis PPP, karena dianggap merendahkan partisipasi partai, seakan-akan PPP tidak punya calon yang layak.

Arbi menjelaskan, PPP adalah partai yang dibangun oleh para ulama melalui perjuangan panjang. Jika kepemimpinan dipegang oleh orang baru tanpa pemahaman yang mendalam, maka nilai-nilai dan cita-cita partai akan terancam hilang.

“PPP bukan partai sekadar majukan nama. Partai ini dibangun dari doa, kesungguhan, dan perjuangan ulama. Kami terbuka, namun kepemimpinan harus melalui proses yang benar,” tegasnya.

Arbi juga mengemukakan bahwa partai memerlukan regenerasi, termasuk dari figur baru, namun harus melalui pengkaderan yang jelas. “Pemimpin PPP harus lahir dari perjuangan, bukan hanya karena popularitas atau dukungan finansial. Kita butuh pemimpin yang memahami semangat partai,” ujarnya.

Dia juga meminta seluruh kader untuk mempertahankan marwah PPP menjelang muktamar. “Kader PPP, bangunlah! Jangan biarkan partai ini dijadikan barter! PPP adalah warisan ulama bagi umat dan harus dipimpin oleh mereka yang sungguh-sungguh pernah berjuang di dalamnya,” ajaknya.

Muktamar PPP kali ini diprediksi akan menjadi salah satu muktamar paling hangat dalam sejarah partai berlogo Kabah ini. Selain perebutan kursi ketua umum, muktamar juga akan menentukan arah kebijakan partai menghadapi tantangan politik nasional yang semakin kompleks.

Ahli politik menilai, sikap tegas kader PPP terhadap figur eksternal menunjukkan perlawanan terhadap aliran pragmatisme politik serta keinginan untuk mempertahankan identitas PPP sebagai partai ideologis yang lahir dari semangat perjuangan Islam.

Setiap partai pasti memiliki tantangan dalam menjaga kesinambungan ideologi. PPP saat ini menghadapi persoalan serius tentang bagaimana mempertahankan identitasnya di tengah dinamika politik yang semakin canggung. Pemimpin partai harus mampu mengimbangi antara pembaruan yang dibutuhkan dengan penegakan nilai-nilai inti yang telah menjadi ciri khasnya.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan