Dokter dari Harvard Menyoroti Bahaya Gigit-gigit Kuku dan Dampaknya

Kebiasaan menggigit kuku yang dilakukan oleh sebagian orang dapat menimbulkan masalah kesehatan serius. Spesialis dari Harvard Health Publishing, Toni Golen, menegaskan bahwa aktivitas tersebut memiliki dampak negatif yang signifikan.

Menurut Golen, tangan dan kuku sering kali terkena berbagai jenis kuman setelah menyentuh objek seperti gagang pintu, uang, atau ponsel. Hal ini dapat berbahaya, terutama ketika seseorang memiliki kebiasaan menggigit kuku. “Ujung jari tetap menjadi tempat berkumpulnya mikroba bahkan ketika tidak menggigit, namun kebiasaan ini meningkatkan risiko terkena kotoran dan debu di dasar kuku,” katanya, seperti dilansir Mirror UK.

Kebiasaan menggigit kuku juga menyebabkan kerusakan pada kutikula dan kulit, membuatnya keras dan berlubang-lubang. Kondisi ini membuat jari lebih rentan terhadap infeksi. Selain itu, memasukkan kuku ke dalam tubuh bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari flu sederhana hingga infeksi salmonella yang lebih serius.

Selain itu, infeksi kulit di sekitar kuku atau di bawah dasar kuku juga mungkin timbul karena kebiasaan itu. Meskipun sulit bagi beberapa orang untuk berhenti menggigit kuku, ada beberapa solusi yang bisa dicoba. Misalnya, menggembleng permen karet atau minum air untuk mengisi mulut. Selain itu, aktivitas seperti menjahit atau menggambar dapat menjadi alternatif yang efektif untuk mengurangi keinginan menggigit kuku.

Tidak hanya mengganggu estetika, tapi kebiasaan menggigit kuku juga bisa merusak kesehatan. Berikut beberapa fakta menarik yang bisa kamu perhatikan. Sebuah studi menunjukkan bahwa 30% orang dewasa memiliki kebiasaan menggigit kuku, dan banyak di antaranya tidak sadar akan potensi bahayanya. Selain itu, infeksi kulit yang disebabkan oleh kebiasaan ini bisa menyebar ke bagian tubuh lain jika tidak ditangani dengan tepat.

Kekurangan vitamin B dan zat besi juga sering dikaitkan dengan kecenderungan seseorang untuk menggigit kuku. Oleh karena itu, konsumsi makanan yang kaya akan nutrisi penting ini dapat membantu mengurangi kebiasaan buruk tersebut. Selain itu, penggunaan pelindung kuku atau cat kuku yang tidak dapat dimakan juga bisa menjadi solusi alternatif.

Menggigit kuku bukan hanya masalah kosmetik, tapi juga bisa mencerminkan stres atau ketidaknyamanan. Menurut penyelidik, orang yang cenderung merasa cemas atau tekanan sering melakukan kebiasaan ini tanpa sadar. Mampukan mengidentifikasi penyebab emosional di balik kebiasaan ini dan mencari cara untuk mengatasinya akan membantu kamu lebih sehat.

Berhenti menggigit kuku memang sulit, tetapi dengan kesabaran dan strategi yang tepat, kamu bisa melakukannya. Mulai dari merawat kuku secara teratur, menggunakan pelindung kuku, hingga mencari aktivitas yang bisa menarik perhatian tangan, semua bisa menjadi langkah positif untuk mengatasi kebiasaan ini. Ingat, kesehatan jari dan kuku memiliki peran penting dalam keseluruhan kesehatan tubuhmu.

Kebiasaan menggigit kuku tak hanya merusak penampilan, tetapi juga bisa menjadi pintu masuk bagi penyakit. Berhenti menggigit kuku bukan hanya tentang estetika, tetapi juga tentang menjaga tubuh tetap sehat. Mulailah dari sekarang, pilih untuk melindungi dirimu dari risiko kekurangan nutrisi dan infeksi. Kesehatan mulai dari kebiasaan sehari-hari, dan setiap langkah kecil yang kamu ambil bisa membuat perbedaan besar. Jaga kuku dan jari kamu, karena mereka adalah salah satu alas pintar untuk kegiatan sehari-hari yang sehat dan nyaman.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page