Bantuan Wamensos Agus Jabo untuk Korban Kebakaran di Pasar Senen

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, melakukan kunjungan dan menyampaikan bantuan kepada korban kebakaran di Jalan Pasar Senen Dalam, Kelurahan Senen, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, pada hari Senin (16/9). Bantuan yang disalurkan bernilai Rp252.201.549, ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pokok warga yang terkena dampak.

“Kebakaran tersebut terjadi pada pukul 02.20 WIB di Kampung Jalan Pasar Senen Dalam. Dampaknya meliputi sekitar 85 kepala keluarga, 335 jiwa, dan 36 rumah yang total terbakar,” kata Agus Jabo dalam keterangannya, Rabu (17/9/2025).

Selanjutnya, dia menegaskan bahwa pemerintah pusat, Pemprov DKI, Pemkot Jakarta Pusat, dan berbagai pihak telah bekerjasama untuk menangani situasi darurat. “Semua kebutuhan warga selama berada di tempat pengungsian akan kami lengkapi, mulai dari makanan, pakaian, kasur, selimut, hingga perlengkapan ibadah,” ujarnya.

Bantuan dari Kemensos meliputi 241 paket sandang dewasa, 241 paket shower kit, 150 kasur, 150 selimut, 84 paket perlengkapan ibadah pria, 84 paket perlengkapan ibadah wanita, serta pakaian anak, pakaian dalam pria dan wanita, dan daster. Selain itu, Kemensos juga memastikan dukungan psikososial bagi korban. “Kami telah menyediakan pendampingan dan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) melalui Dinas Sosial dan Kemensos. Saat ini kami juga melakukan asesmen kebutuhan anak-anak, termasuk peralatan sekolah yang hilang, agar proses belajar mereka tetap berjalan normal,” jelas Agus Jabo.

Terkait layanan dukungan psikososial, telah dilaksanakan di lokasi pengungsian, termasuk ice breaking dan play therapy untuk anak-anak korban. Tujuannya adalah membantu warga, khususnya anak-anak, mengurangi rasa takut, mengembalikan semangat, dan memperkuat ketahanan psikologis setelah mengalami peristiwa traumatis.

Dalam kesempatan tersebut, Agus Jabo juga mendengarkan langsung kisah dari korban. Surpiah (70), salah satu warga, menceritakan bagaimana api dengan cepat menyambar rumah-rumah pada dini hari. Ia merasa bahagia dengan kehadiran Agus Jabo di tempat pengungsian. Dyah (30), warga RT 14 Kelurahan Senen, juga berbagi pengalaman tentang rumah tiga lantainya yang hangus terbakar. Meski begitu, ia tetap bersyukur karena keluarganya selamat.

“Alhamdulillah, seluruh anggota keluarga kami selamat, dan anak-anak tidak menunjukkan adanya trauma atau ketakutan,” ungkap Dyah. Agus Jabo juga menghargai semua pihak yang telah membantu cepat dalam menolong korban. “Saya menyampaikan terima kasih kepada TNI, Polri, Baznas, Tagana, pendamping sosial, Pemprov, dan seluruh pihak yang telah bergotong-royong,” katanya.

Terkait dengan hunian selanjutnya, Agus Jabo menjelaskan bahwa hal tersebut menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. “Pemprov DKI akan melakukan asesmen bersama pihak terkait. Saat ini, yang paling penting adalah kebutuhan warga selama masa darurat terpenuhi, seperti makanan, pakaian, tempat tidur, dan perlengkapan ibadah,” tambahnya.

Sebagian warga juga mengungsi secara mandiri ke rumah kerabat. Terdapat 185 jiwa dari 57 KK yang mengungsi di RPTRA Planet Senen. Hingga pukul 11.00 WIB, jumlah pengungsi terus bertambah menjadi 335 jiwa dari 85 KK. Relawan Pelopor Perdamaian, Renaldi, menjelaskan bahwa sebagian warga memilih mengungsi dulu ke keluarga sebelum melapor ke posko.

Menurut data rapid assessment, kebakaran pada pukul 02.20 WIB menghanguskan 36 unit rumah. Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka. Jumlah korban terdampak tercatat 84 KK atau 270 jiwa, termasuk balita, anak usia sekolah, remaja, serta korban dengan kebutuhan khusus. Kemensos bersama pemerintah daerah akan terus memberikan pendampingan dan memastikan kebutuhan dasar korban terpenuhi sampai masa darurat selesai.

Dalam situasi bencana, solidaritas dan dukungan dari berbagai pihak menjadi sangat krusial. Terkadang, peristiwa seperti kebakaran ini tidak hanya menghancurkan fisik, tetapi juga psikis. Oleh karena itu, dukungan emosional dan psikososial menjadi penting guna membantu korban memulihkan diri. Bantuan yang diberikan tidak hanya dalam bentuk benda, tetapi juga dalam bentuk perhatian dan dukungan agar mereka dapat kembali ke kehidupan normal.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan