
CEO Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Roeslani telah membahas tentang kemampuan bank BUMN dalam menyerap dana sebesar Rp 200 triliun dari pemerintah. Menurutnya, setiap bank memiliki kapasitas berbeda dalam hal penyaluran kredit dan penyerapan likuiditas. Namun, ia menilai bahwa alih dana ini memberikan dampak positif bagi sektor perbankan.
“Setiap bank memang berbeda, baik dalam aspek penyaluran kredit maupun penyerapan likuiditas. Namun, hal ini menjadi langkah positif karena memberikan fleksibilitas dalam likuiditas, sehingga penyaluran dana dapat dilakukan dengan suku bunga yang lebih kompetitif,” ujar Rosan setelah acara Goyong Royong Perumahan Warisan Bangsa di Balai Sarbini, Jakarta, Selasa (16/9/2025).
Selain itu, suku bunga yang lebih menarik ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai sektor, termasuk BUMN dan swasta. “Dengan adanya suku bunga yang lebih kompetitif, ini akan membantu semua sektor, terutama swasta,” tambahnya.
Rosan berharap ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Saat ini, perputaran uang di Indonesia masih rendah, sekitar 41-42%, sedangkan di banyak negara lain angka ini melebihi 100%. “Diharapkan ini dapat membantu perekonomian menjadi lebih baik, karena semakin banyak uang yang beredar, makin tinggi pula pertumbuhan ekonomi. Velocity of money kami saat ini masih di bawah 50%, padahal di negara lain bisa mencapai lebih dari 100%,” jelasnya.
“Oleh karena itu, salah satu upaya konkret pemerintah untuk mempercepat peredaran dana ini adalah dengan langkah ini, sehingga pertumbuhan perekonomian akan semakin meningkat,” sambungnya.
Ketika ini, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa telah merespon pengalokasian dana Rp 200 triliun dari pemerintah ke bank BUMN. Dana ini ditujukan untuk mempercepat penyaluran kredit produktif agar mendukung pertumbuhan ekonomi. Lima bank yang menerima dana tersebut adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, BTN, dan BSI.
“Ketika saya mengajukan Rp 200 triliun ke bank BUMN, salah satu dirut bank menjawab, ‘Saya hanya bisa menyerap Rp 7 triliun.’ Saya balas, ‘Baiklah, kasih semua.’ Biarkan mereka memikirkan cara mengelolanya. Jadi bukan saya saja yang memikirkan ini, tetapi mereka juga,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/9/2025).
Purbaya menekankan bahwa dana ini akan tetap ada di perbankan untuk menggerakkan perekonomian. “Pemerintah tidak campur tangan dalam pengelolaan dana ini. Bank yang bertanggung jawab untuk memutuskan bagaimana pemakaiannya. Sekarang sudah cukup rumit, nanti lihat lagi kondisinya,” ujar mantan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan ini.
Langkah ini menjadi bukti komitmen pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi melalui sektor perbankan. Dengan adanya likuiditas yang lebih baik, diharapkan akan meningkatkan aktivitas ekonomi dan memfasilitasi lebih banyak transaksi, menjadikan perekonomian lebih sehat dan dinamis.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.