18 Juta Keluarga Bakal Terima Bantuan Beras Bansos pada Oktober-November

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah akan memberikan bantuan beras kepada 18,22 juta penerima Bantuan Pangan PBP selama dua bulan, yaitu Oktober dan November 2025. Setiap keluarga akan menerima 10 kg beras per bulan. Informasi ini disampaikan oleh Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi. Bantuan sebelumnya sudah dijalankan pada periode Juli-Juni 2025.

Arief menyampaikan bahwa pelaksanaan bantuan ini sudah siap dieksekusi, dan pemerintah mengajak Komisi IV DPR RI untuk melakukan pengawasan langsung di lapangan. Awalnya, bantuan pangan beras direncanakan selama empat bulan hingga Desember 2025, seperti yang diumumkan Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, pada 12 September 2025. Namun, pemerintah akhirnya memutuskan untuk hanya menyalurkannya selama dua bulan saja.

Mekanisme bantuan ini tetap sama dengan yang sebelumnya, menggunakan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai acuan penerima. Dana yang digunakan berasal dari Kementerian Keuangan, bukan dari anggaran tambahan Badan Pangan Nasional.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, juga mengkonfirmasi penyaluran bantuan beras ini di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada 15 September 2025. Dia menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari program insentif stimulus ekonomi 2025. Dana yang dibutuhkan untuk program ini sebesar 7 triliun rupiah.

Airlangga menambahkan bahwa ada kemungkinan bantuan ini diperpanjang hingga Desember 2025, tetapi tergantung pada evaluasi dan realisasi anggaran. Sebelumnya, Zulkifli Hasan menyatakan bahwa bantuan beras akan dilanjutkan selama empat bulan hingga akhir 2025, berdasarkan arahan Presiden, dengan target 18,2 juta penerima.

Kepala Badan Pangan Nasional juga mengumumkan bahwa pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 13,9 triliun untuk program ini, termasuk biaya distribusi dan operasional.

Dengan bantuan pangan yang terus disalurkan, pemerintah menunjukkan komitmennya untuk mendukung kemandirian pangan dan mendukung kelangsungan hidup keluargalong sekarang. Peningkatan dukungan ini tidak hanya membantu masyarakat yang membutuhkan, tetapi juga merangsang pertumbuhan ekonomi melalui pengeluaran konsumen. Bukan hanya beras, tetapi juga harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan