Warga Jl TB Simatupang Usulkan Ganjil Genap untuk Mengurangi Kemacetan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kemacetan menjadi masalah yang sering terjadi di Jalan TB Simatupang, khususnya di ruas yang menghubungkan Pasar Rebo dengan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Warga meminta adanya sistem ganjil genap di jalan ini untuk mengatasi masalah tersebut.

Pada Selasa, 16 September 2025, Thecuy.com melaporkan kondisi kemacetan yang sudah mulai terjadi sejak pukul 08.30 WIB, terutama di sekitar flyover Tanjung Barat. Kendaraan mulai melambat di tempat tersebut.

Selain itu, antrean juga terjadi di jalan alternatif menuju Ragunan. Proyek penggalian yang berlangsung di sekitar area tersebut menyebabkan kendaraan harus berjalan lebih lambat.

Kemacetan terus berlanjut hingga di depan Cibis Park. Galian yang menutup sebagian jalur membuat kendaraan harus bergiliran melintas.

Septa, seorang pengemudi ojek online berusia 29 tahun, menyuarakan harapannya agar sistem ganjil genap segera diaplikasikan di Jalan TB Simatupang. Dia merasa kemacetan di lokasi tersebut sudah sangat parah.

“Kalau di sini ganjil genap saja, mungkin bisa membantu mengurangi kemacetan,” ujar Septa sambil berada di Jalan TB Simatupang.

Dia juga menambahkan bahwa rekayasa lalu lintas dengan menggratiskan satu lajur pada sore hari belum cukup efektif. Menurutnya, jumlah kendaraan yang melintasi jalan ini sudah terlalu banyak, terutama karena banyaknya perkantoran di sekitarnya.

“Kemarin juga sudah coba digratisin satu lajur, tetapi masih banyak mobil. Di sini banyak perkantoran,” jelasnya.

Cici, warga yang berusia 55 tahun, mengaku sering mengucapkan istigfar saat lewat Jalan TB Simatupang. Dia berharap proses pemindahan tempat kerjanya bisa segera selesai agar tidak lagi terganggu oleh kemacetan.

“Wah, lewat sini sering istigfarnya 1.200 kali. Bulan depan saya pindah ke Pejaten, jadi nggak lagi terganggu oleh TB Simatupang,” katanya.

Kemacetan di Jalan TB Simatupang muncul sebagai masalah yang terus menerus, terutama pada jam-jam sibuk. Masalah ini tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari warga, tetapi juga menimbulkan frustrasi bagi pengemudi dan pengendara. Solusi seperti sistem ganjil genap atau rekayasa lalu lintas yang lebih efektif dapat menjadi alternatif untuk mengatasi masalah ini. Warga juga memandang optimis dengan pemindahan tempat kerja yang akan meminimalkan waktu di jalan ini.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan