
Balai Taman Nasional Tesso Nilo telah mengungkapkan alasan kematian Tari, seekor gajah muda yang mereka pelihara. Penyebab kematiannya adalah karena terinfeksi virus Elephant Endotheliotropic Herpes Viruses (EEHV). Hal ini diungkapkan melalui hasil uji laboratorium yang dilakukan oleh tim terkait, seperti yang disampaikan oleh BTN Tesso Nilo melalui akun Instagram mereka, yang dilaporkan oleh Thecuy.com pada hari Selasa, 16 September 2025.
Virus EEHV yang dimiliki Tari juste menyerang organ hati. Jenis virus ini adalah salah satu varian herpes yang khusus menyerang gajah, dengan cenderung lebih berbahaya pada gajah muda. Virus ini dikenal karena perkembangannya sangat cepat sehingga sulit untuk diobati. Terkait dengan hal ini, virus ini tidak dapat menular dari gajah ke manusia atau pengunjung lainnya.
BTN Tesso Nilo menjelaskan bahwa Tim Elephants Flying Squad telah bersungguh-sungguh melakukan upaya terbaik untuk merawat gajah Tari. Sayangnya, usaha mereka tidak bisa menghentikan takdir. Kepergian Tari menjadi duka yang besar bagi seluruh tim dan penggemar satwa liar.
Pemerintah Daerah Riau juga sangat terpukul oleh kematian Tari. Kapolda Riau, Irjen Herry Heryawan, mengungkapkan kesedihannya atas kehilangan Tari, yang dikenal sebagai “anak angkatnya”. “Tari tidak hanya seekor gajah biasa,” ujarnya pada hari Rabu, 10 September 2025. “Ia melambangkan keseimbangan alam yang merosot karena pembangunan berlebihan. Ia adalah suara hutan Tesso Nilo yang semakin sempit.”
Herry Heryawan juga mengingatkan bahwa hubungan manusia dengan alam harus berlandaskan saling menghormati dan menjaga, bukan hanya berorientasi pada eksplorasi dan penguasaan. Dengan mengutip filsafat Yunani kuno, ia menyampaikan bahwa kematian bukanlah akhir, melainkan sebuah transformasi. Kepergian Tari diharapkan dapat menjadi semangat bagi semua orang untuk lebih giat menjaga kelestarian alam.
Tari ditemukan dalam keadaan tak bergerak pada hari Rabu, 10 September 2025. Kepergiannya menjadi pesan penting bagi semua orang untuk lebih giat menjaga keberadaan satwa liar, terutama gajah Sumatra yang saat ini terancam punah. “Mari bersama-sama melestarikan hutan dan segala makhluk hidup di dalamnya,” demikian pihar BTN Tesso Nilo.
Legasi Tari tidak hanya berakhir pada kematiannya. Kepergiannya harus menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap alam dan satwa liar. Mari kita berusaha bersama-sama menjaga keseimbangan alam, menghormati kekayaan hayati, dan memastikan bahwa generasi mendatang masih dapat menikmati keindahan alam yang kita miliki.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.