Taman Budaya Sejajar dengan Motor Pembangunan Kebudayaan Menurut Menbud

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Menteri Kebudayaan Indonesia, Fadli Zon, mendorong seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menggalakan ekosistem kebudayaan yang dapat berlanjut di tengah perkembangan teknologi digital, pergeseran sosial, dan tantangan global. Menurutnya, masyarakat perlu lebih cerdas dalam beradaptasi sambil menjaga nilai-nilai budaya yang mulia.

Kata-katanya tersebut disampaikan saat ia meresmikan Temu Karya Taman Budaya Seluruh Indonesia ke-24 di Panggung Terbuka Bakhtiar Sanderta, Taman Budaya Kalimantan Selatan, pada hari Minggu (14/9). Acara ini yang berjudul “Suluh Budaya Gerbang Nusantara” menjadi wadah strategis tahunan bagi para pelaku seni dan budaya dari berbagai wilayah.

“Taman Budaya merupakan tempat utama kegiatan seni dan kebudayaan yang berfungsi sebagai ruang terbuka atau kawasan terpadu untuk pemeliharaan, pengembangan, pembinaan, dan penghargaan berbagai bentuk ekspresi budaya, baik yang tradisional maupun modern,” ujar Fadli Zon, dalam keterangan tertulis, Senin (15/9/2025).

Selanjutnya, Fadli menegaskan bahwa temu karya merupakan kesempatan yang penting untuk menjadikan taman budaya sebagai ekosistem yang hidup, dinamis, dan dekat dengan masyarakat. Ia berharap tempat-tempat kebudayaan ini tidak hanya menjadi wadah seni, tetapi juga menjadi bagian penting dalam perkembangan kebudayaan Indonesia yang berdampak global.

“Sesuai dengan ketentuan konstitusi dalam Pasal 32 ayat 1, sangat tepat jika Taman Budaya sebagai pusat kegiatan seni dan kebudayaan difungsikan untuk memajukan kebudayaan Indonesia sehingga kita bisa berkontribusi bagi perkembangan peradaban dunia,” tambah Fadli Zon.

Pergelaran ini juga digelar bersama pameran seni rupa berjudul “Langkar,” yang berarti “cantik” dalam Bahasa Banjar. Fadli, yang didampingi oleh Wakil Gubernur Hasnuryadi, juga langsung melihat pameran tersebut yang diikuti oleh 95 perupa dari berbagai daerah, seperti Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Maluku, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Jawa Tengah.

Fadli mengungkapkan harapan agar acara ini dapat menghasalkan kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta dalam mendorong kegiatan kebudayaan dan industri kreatif.

“Kita berharap ada kerja sama finansial antara pemerintah dan pihak swasta untuk bersama-sama mengembangkan museum, cagar budaya, dan taman-taman budaya di daerah masing-masing sebagai pemerhati kebudayaan yang aktif,” ujarnya.

Wakil Gubernur Kalimantan Selatan, Hasnuryadi Sulaiman, juga mengungkapkan bahwa Taman Budaya menjadi bukti bahwa seni dan budaya dapat menjadi jembatan penghubung bagi keragaman Indonesia.

“Kekuatan seni dan budaya yang kita miliki harus terus dilestarikan, dan bisa terus berkembang tanpa kehilangan akar tradisi. Mari kita jadikan budaya sebagai kekuatan bangsa untuk masa depan,” katanya.

Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh Wakil Wali Kota Banjarmasin, Ananda; Staf Khusus Menteri Bidang Protokol dan Rumah Tangga, Rachmanda Primayuda; Direktur Sejarah dan Permuseuman, Agus Mulyana; Direktur Bina Sumber Daya Manusia, Lembaga, dan Pranata Kebudayaan, Irini Dewi Wanti; Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan, Hadeli Rosyaidi; Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIII, Riris Purbasari; Ketua DWP Kalimantan.

Seni dan budaya bukan hanya sebagai warisan, tetapi sebagai kekuatan yang dapat mendorong perkembangan bangsa. Melalui kerjasama antarlembab dan inovasi, kebudayaan Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi dunia. Mari kita jadikan budaya sebagai jembatan untuk menggali potensi kreativitas dan pemersatu masyarakat dalam menghadapi tantangan masa depan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan