Pembiayaan sebesar Rp 200 triliun yang dialokasikan pemerintah ke lima bank diharapkan untuk mempercepat perkembangan ekonomi. Menurut Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, hal ini akan menimuikan pendapatan pajak secara signifikan. Dalam keterangannya di Kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa (16/9/2025), Purbaya menjelaskan bahwa tujuan utama dari strategi ini adalah untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, bukan hanya melalui intensifikasi tetapi juga dengan memperluas basis ekonomi yang lebih luas. Dia memperkirakan bahwa setiap kenaikan ekonomi sebesar 0,5% dapat menghasilkan tambahan penerimaan pajak hingga Rp 100 triliun.
Peningkatan ekonomi akan terlihat jelas pada akhir tahun ini, terutama dalam sektor kredit. Purbaya optimis bahwa dampak penempatan dana ini akan terasa dalam waktu dekat, sehingga ekonomi akan lebih dinamis. Dana tersebut dialokasikan ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) seperti Bank Mandiri, BNI, dan BRI, masing-masing Rp 55 triliun, serta BTN dan Bank Syariah Indonesia dengan jumlah Rp 25 triliun dan Rp 10 triliun. Uang negara ini disetorkan dalam bentuk deposito on call, dengan bunga sebesar 80,476% dari BI 7-Day Reverse Repo-Rate (BI 7-DRR Rate) untuk rekening dalam rupiah.
Proses penempatan uang ini dilakukan tanpa lelang dan berlaku selama enam bulan, dengan kemungkinan perpanjangan. Bank wajib melaporkan penggunaan dana tersebut ke Kementerian Keuangan setiap bulan. Purbaya menegaskan bahwa dana ini harus digunakan untuk mendukung sektor real, bukannya untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN).
Menurut data terbaru, investasi pemerintah dalam infrastruktur dan pembiayaan sektor swasta memiliki dampak positif pada pertumbuhan ekonomi. Studi menunjukkan bahwa setiap Rp 100 triliun yang dialokasikan ke sektor real dapat menaikkan produktivitas hingga 2%. Hal ini menguatkan keyakinan Purbaya bahwa strategi ini akan berhasil mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Sebuah kasus sukses dari pelaksanaan strategi serupa dilaporkan di negara tetangga, di mana penyaluran kredit ke UMKM meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 1,2% dalam waktu setahun. Infografis yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa sektor UMKM berkontribusi sebesar 60% pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Pembiayaan ini bukan hanya tentang angka, tetapi juga tentang pengalaman rakyat yang akan merasakan manfaatnya melalui peluang kerja baru dan kemajuan industri lokal. Mari dukung dan ikuti perkembangan ini untuk memastikan kebijakan ini berhasil menggerakkan ekonomi kita lebih maju.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.