Pengangguran di Garut Berkurang, Namun Kemiskinan Semakin Parah

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Angka pengangguran di wilayah Priangan Timur, termasuk Kabupaten Garut, mengalami penurunan sejak tahun 2022. Namun, hal ini tak berarti kondisi ekonomi masyarakat semakin baik, karena indeks kedalaman kemiskinan justru semakin meningkat.

Di Kabupaten Garut, tercatat bahwa jumlah pengangguran pada tahun 2024 mengalami penurunan. Data resmi menunjukkan bahwa persentase pengangguran di daerah ini turun menjadi 6,96 persen, dibandingkan 7,3 persen pada tahun sebelumnya. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Garut, Muksin, mengungkapkan bahwa angkatan kerja pada Agustus 2024 mencapai 1,44 juta orang, naik dari Agustus 2023 yang hanya 1,39 juta orang.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga mengalami kenaikan, yaitu sebesar 1,24 persen, dari 70,10 persen menjadi 71,34 persen. Selain itu, jumlah penduduk yang bekerja meningkat menjadi 1,34 juta orang pada Agustus 2024. Dari total itu, 0,37 juta orang atau 27,87 persen bekerja di sektor formal, mengalami kenaikan 0,05 juta orang dibandingkan tahun sebelumnya.

Meskipun demikian, indeks kedalaman kemiskinan di Kabupaten Garut mengalami peningkatan. Angka ini naik dari 1,17 pada 2023 menjadi 1,41 pada 2024. Hal ini menunjukkan bahwa jarak antara pengeluaran penduduk miskin dan garis kemiskinan semakin jauh. Pada 2024, garis kemiskinan di Garut ditetapkan pada Rp393.464 per kapita per bulan, yaitu nilai total pengeluaran rata-rata penduduk miskin untuk kebutuhan dasar.

Para ahli menegaskan bahwa peningkatan indeks kemiskinan meskipun pengangguran berkurang menunjukkan bahwa banyak masyarakat hanya bekerja dengan upah rendah, sehingga tidak dapat meningkatkan taraf hidup mereka.

Data terbaru menunjukkan bahwa tren ini tidak hanya terjadi di Garut, tetapi juga di beberapa daerah lain di Jawa Barat. Studi kasus menunjukkan bahwa pekerjaan informal masih dominan, terutama di sektor pertanian dan perdagangan kecil. Hal ini mempengaruhi kesejahteraan masyarakat, karena upah yang rendah membuat mereka sulit untuk menaikkan standar hidup.

Berdasarkan analisis ini, penting bagi pemerintah daerah untuk memperkuat program pemberdayaan masyarakat dan mengembangkan industri yang lebih menjanjikan. Dengan meningkatkan akses pendidikan dan pelatihan kerja, masyarakat akan memiliki peluang yang lebih baik untuk mendapatkan pekerjaan dengan upah layak. Selain itu, dukungan keuangan dan program sozial juga perlu diperkuat agar semua lapisan masyarakat dapat menikmati dampak positif dari penurunan pengangguran.

Pelajari lebih dalam tentang dampak indeks kemiskinan dan strategi pencegahan melalui infografis berikut.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan